Whatsapp

Instagram

Facebook

n-mall logo

-Artikel-

-Artikel-

Warisan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Warisan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Setelah si suami meninggal, si isteri kemudian membagi warisan kepada kedua anaknya. Rumah yang di kampung diwariskan kepada anak sulungnya yang laki-laki, rumah yang di kota diwariskan kepada anak bungsunya yang perempuan. Ia kemudian tinggal bersama dengan anak perempuannya sambil berjualan makanan di pasar. Kedua anaknya sudah kawin dan sudah punya anak, berarti si istri yang ditinggal mati oleh suaminya sudah punya cucu, dan dipanggil nenek. Sudah biasa kalau semakin tua si nenek semakin rewel, dan akhirnya ia diusir oleh cucunya sendiri!

Pemimpin Besar - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Pemimpin Besar - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kita pernah memiliki para pemimpin yang hebat-hebat di masa lalu. Mereka terpilih secara alamiah, tanpa mereka mungkin bangsa kita belum merdeka. Sekarang kita juga masih memiliki sedikit pemimpin yang hebat, tetapi sayang mereka secara sengaja disingkirkan oleh sistem KKN. Tanpa pemimpin yang berkualitas, bangsa ini akan semakin terpuruk, suatu saat bisa jadi negara gagal. Banyak orang menjadi pemimpin untuk mencari kesempatan memperkaya diri. Di Indonesia katanya jadi pemimpin dulu baru kaya, kalau di Amerika, kaya dulu baru bisa jadi pemimpin. Menjadi kaya sih boleh-boleh saja, sepanjang tidak merugikan orang lain, apalagi bikin susah rakyat banyak.

KERENDAHAN HATI - Dharma Kumara Widya

KERENDAHAN HATI - Dharma Kumara Widya

"Terpujilah Sang Bhagavā, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna."

Senandung - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Senandung - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Ayah saya bisa main harmonika, tetapi tidak bisa bernyanyi. Dan ia juga bisa bersenandung, menyanyikan lagu-lagu pada zaman itu, seperti Ramona, Rose Marie, Aikoku No Hana, Ombak Samudra, dan beberapa lagu Mandarin. Orang yang sedang kesakitan dan sedang kesusahan tidak bisa bersenandung, tidak percaya? Karena hanya batin yang bergembiralah yang menjadi landasan untuk bisa bersenandung. Hidup ini memiliki corak dukkha, semua orang pasti pernah sakit gigi, sakit perut, batuk pilek, pegal linu, dan semua penyakit umum lainnya, ada juga yang menderita penyakit yang lebih berat seperti kena batu ginjal atau batu empedu, rematik, stroke ringan, sakit kepala dan lain-lain, ada juga yang menderita penyakit yang lebih berat lagi seperti leukemia, payah jantung, gagal ginjal, stroke berat dan lain-lain. Akhirnya pasti mati.

Memberi Hormat - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Memberi Hormat - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Puluhan tahun yang lalu, ketika saya ber-namaskara dihadapan patung Buddha di halaman Candi Borobudur, ada orang bule yang tersenyum menertawakan saya. Soalnya dahi saya penuh dengan debu dan daun kering. Mungkin dia heran untuk apa saya berlutut di depan sebuah patung batu. Kita layak menghormati Sang Buddha, meskipun hanya patung atau gambar-Nya saja. Beliau memang telah lama meninggalkan dunia ini, namun jasa Beliau begitu besar bagi umat manusia dan para dewa/brahma, karena Buddha Dhamma yang begitu luar biasa dapat membuat mereka memahaminya dengan benar akan dapat mencapai tingkat-tingkat kesucian.

YTM? - Dharma Kumara Widya

YTM? - Dharma Kumara Widya

Kalaulah ada yang bertanya, “Mengapa umat Buddha menyebut bhikkhu dengan Yang Mulia Bhante?” Tentu pertanyaan ini sukar dijawab. Dalam suatu acara wawancara di media sosial, Helmy Yahya pewawancara bertanya kepada Bhikkhu Uttamo Mahathera,”Mengapa Bhante mau menjadi bhikkhu?” Dijawab oleh Bhikkhu Uttamo Mahathera,”Karena merasa cocok.” Penyebutan Bhante di sini terasa pas karena istilah Bhante merupakan sebutan hormat (bermakna ‘Venerable Sir’), bahkan Sang Buddha sendiri pun disapa dengan kata Bhante oleh para siswa Beliau. Lalu mengapa Yang Mulia Bhante?

-Acara-

-Acara-

-Lapak Iklan-

-Lapak Iklan-

imageimageimage

-Lapak Lowongan-

-Lapak Lowongan-

logo