Ada orang sukar tidur karena pindah ranjang. Ada anak kecil tidak bisa tidur karena boneka kesayangannya ketinggalan. Ada orang sukar tidur karena sakit gigi, atau sakit perut, atau sakit rematik, atau sakit-sakit lainnya. Dan kalau sakit fisiknya reda, maka ia akan bisa tidur lagi. Ada juga yang karena keseringan kencing di malam hari. Ada orang tua yang sukar tidur karena ada salah satu anak gadisnya belum kawin. Ada nenek yang sukar tidur karena memikirkan mengapa ia sendiri belum mati, sedangkan anak dan cucunya sudah meninggal dunia terlebih dahulu. Ada istri yang sukar tidur karena suaminya jarang pulang, atau dicurigai berselingkuh dengan wanita lain (wanita intim lain). Ada suami yang sukar tidur karena cemburu, khawatir istrinya main gila ketika ia sedang bertugas keluar kota. Ada yang kurang tidur karena khawatir tidak bisa bayar hutang yang menumpuk, dan ada yang sukar tidur karena mengkhawatirkan hari depannya sendiri.

Kata stress belly merujuk pada lemak perut berlebihan yang disebabkan oleh stres berkepanjangan. Keadaan ini dapat terjadi pada orang-orang yang tidak gemuk bahkan kurus, dan pada pria kelebihan lemak umumnya terjadi di perut. Stres tentu dialami oleh semua orang. Ada yang mengalami stres ringan yang mungkin justru menambah semangat untuk bekerja (eustress). Ada stres berat dan berkepanjangan sehingga disebut ‘distress’. Pada saat stres tubuh akan bereaksi dengan mekanisme ‘fight or fly’ dan akan mengeluarkan hormon stres yaitu adrenalin dan kortisol untuk menyiagakan tubuh untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Apabila stres sudah terlewati maka tubuh akan normal kembali. Tetapi apabila terjadi stres yang berkepanjangan maka tubuh akan melepaskan hormon kortisol secara terus menerus sehingga kadarnya akan selalu tinggi dalam darah. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya nafsu makan dan tersimpannya lemak pada berbagai organ dalam perut sehingga terjadi apa yang disebut stress belly.

Ada teman saya, seorang sarjana, suatu saat mengeluh kepada saya bahwa meskipun ia pantang garam dan hanya makan sayur sayuran, tensinya tidak juga mau turun. Saya hanya bilang jangan banyak pikiran, namun ia dengan tegas mengatakan bahwa pikiran apapun tidak mengganggu dirinya. Secara sederhana hipertensi disebabkan karena aktivitas yang berlebih dari syaraf simpatis, itu artinya karenanya banyak hormon adrenalin (nor-epinephrin) atau corticoid yang ditumpahkan kedalam aliran darah, sehingga menyebabkan keluaran darah dari jantung semakin meningkat dan menyempitkan diameter dari pembuluh darah tepi.

Waktu berjalan terus, kalau tidak mati-mati ya menjadi tua. Kalau sakit-sakitan ya tidak enak, kantong kempes juga tidak enak, anak & menantu kurang perhatian juga kurang enak --> kesepian tidak punya teman juga hampa, tidak punya kesibukan hidup terasa kosong, sementara kekuatan berkurang, panca indra melemah. Kalau tidak mau sakit, ya jaga kesehatan. Kalau tidak mau melarat ya rajin menabung. Kalau anak mau berbakti ya syukur, kalau menantu penuh perhatian ya kebetulan. Kalau mau banyak teman ya banyak berbuat baik sejak muda, sehingga meskipun usia tambah terus, hati bisa tetap nyaman.

Kelemahan manusia adalah harus makan, tanpa makan manusia tidak bisa hidup. Untuk beli makanan harus ada uang, tetapi uang bukanlah makanan. Bisa jadi ada orang yang banyak uang tetapi tidak bisa makan (kalau sedang jatuh dalam koma). Siapa mau ?

Sebuah penelitian di Jakarta Utara meneliti efektivitas pijat tradisional Indonesia dan peregangan dalam meredakan nyeri punggung bawah, terutama pada para penjahit yang sering duduk dalam waktu lama. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua metode tersebut secara signifikan mengurangi nyeri punggung, dengan skor nyeri turun dari rata-rata 6,23 menjadi hanya 2,38 setelah terapi. Peregangan membantu menjaga kebugaran otot, sementara pijat tradisional meredakan kekakuan dan spasme otot, memberikan rasa relaksasi dan kenyamanan. Dengan demikian, terapi kombinasi ini dapat menjadi solusi efektif bagi mereka yang mengalami nyeri punggung bawah secara teratur.

Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental telah meningkat secara signifikan. Tempat kerja, sebagai lingkungan di mana banyak orang menghabiskan sebagian besar waktu mereka, memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan mental karyawan. Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan tetapi juga produktivitas dan efektivitas secara keseluruhan. Artikel ini akan membahas strategi dan praktik terbaik dalam mempromosikan kesehatan mental di tempat kerja.

Ada banyak data untuk menunjukkan bahwa asap rokok adalah campuran amat kompleks yang mengandung sekitar 4.800 macam senyawa.

Mami, katanya kegagalan adalah kunci sukses, kalau begitu Ade jelekin nilai saja ya, biar gagal terus sukses? Hah? Teori dari mana itu? Teori orang gila. Hehehehehehe….

Keseimbangan sangat penting, tanpa keseimbangan hidup ini akan menjadi amburadul. Orang mulai belajar keseimbangan ketika mulai duduk, berdiri, berjalan, berlari, dan selanjutnya ketika belajar naik sepeda. Keseimbangan dibidang ekonomi sangat penting. Kalau belanja lebih besar dari penghasilan namanya defisit alias tekor, atau lebih besar pasak daripada tiang. Keseimbangan dibidang kesehatan juga sangat penting. Waktu tidur atau istirahat harus seimbang dengan waktu beraktivitas. Namanya homeostasis. Aktivitas parasimpatis harus seimbang dengan aktivitas simpatis. Kalau tidak seimbang maka tubuh ini tidak bisa sehat walafiat, tidak bisa segar bugar.

Generasi pertama adalah para psikiater yang tekun bekerja dibalik tembok rumah sakit jiwa, berusaha menyembuhkan para pasien dengan berbagai jenis gangguan jiwa. Generasi kedua adalah para psikiater yang juga mau memperhatikan nasib para pasiennya sudah kembali ke masyarakat, yaitu dalam program rehabilitasi. Karena sulit sekali mantan pasien jiwa untuk hidup seperti semula dalam masyarakat kita yang tidak ramah ini.(non therapeutic community) Generasi ketiga adalah para psikiater yang lebih memperhatikan faktor prevensi atau pencegahan gangguan jiwa, disamping memperhatikan upaya penyembuhan dan rehabilitasi.

Puluhan tahun yang lalu dalam sebuah bank swasta di Jawa Tengah ada office boy yang sudah mendekati usia 80 tahun, meja tugasnya ada di lantai 4 dan jarang sakit. Maklumlah tiap hari entah berapa puluh kali naik turun tangga. Suatu saat tibalah penggantian kepala cabang, datang kepala cabang yang baru yang dikirim dari kantor pusat. Ia sangat terkejut melihat OB kakek tersebut, merasa bersalah karena mempekerjakan seorang kakek secara kejam, bukankah ia seharusnya sudah pensiun ? Karena merasa iba, ia pindahkan meja tugasnya si OB kakek ke lantai satu, dengan maksud agar ia tidak lelah karena naik turun tangga puluhan kali dalam sehari. Mulailah si OB kakek sering sakit-sakitan, ada saja keluhan fisiknya, maklumlah orang tua. Dan dengan alasan itu si kepala cabang yang baru memberhentikan si OB kakek tersebut dengan memberikan pesangon yang lumayan besar. Ia pikir itu adalah yang terbaik bagi si OB kakek, agar banyak istirahat, setelah bekerja sebagai OB sejak kantor cabang bank itu berdiri di kota itu.

Ada seorang dokter di Taiwan yang didiagnosis menderita kanker ganas di limpanya (Ca Lien). Ia menolak untuk dioperasi, disinar atau dikhemo, ia ingin menyembuhkan sendiri penyakitnya tersebut. Kanker disebabkan karena pembelahan sel yang berlebihan dan tidak terkendali, itu artinya tidak sehat. Dokter tersebut mau membuat seluruh sel tubuhnya menjadi sehat sesehat-sehatnya dengan caranya sendiri.

Untuk orang-orang yang berkantong tebal, berobat keluar negeri itu harus, karena para dokter di Indonesia payah katanya. Sebagai seorang dokter lulusan Indonesia saya merasa tersinggung, masa iya dokter Indonesia itu semuanya payah? Mereka bilang, di luar negeri mereka merasa lebih dihormati oleh para dokter; apapun yang mau dilakukan terhadap mereka, pasti oleh para dokter (di Singapura misalnya) memberikan penjelasan yang sangat terinci. Sehingga meskipun harus bayar mahal, mereka rela. Para dokter itu biasanya berkumpul dulu untuk merundingkan apa yang mau dilakukan, obat apa yang mau diberikan, tindakan medik apa yang direncanakan, dan seterusnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan di STAB Nalanda menyoroti hubungan menarik antara kedisiplinan dalam meditasi, khususnya meditasi Ānāpānasati, dan kesehatan fisik. Dalam penelitian ini, mahasiswa Buddhis di STAB Nalanda yang disiplin dalam meditasi cenderung mengalami infeksi saluran napas akut (ISPA) lebih jarang. Temuan ini menunjukkan potensi besar dari praktik meditasi dalam menjaga kesehatan, menyoroti pentingnya tidak hanya menjaga kesehatan mental tetapi juga fisik melalui praktik meditasi. Meskipun perlu penelitian lebih lanjut, hasil ini memberikan wawasan baru tentang manfaat meditasi bagi kesejahteraan kita secara keseluruhan.

Di era yang serba cepat ini, kesehatan mental sering kali terabaikan. Padahal, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kesehatan mental mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Ini mempengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan bertindak saat menghadapi kehidupan. Lebih dari itu, kesehatan mental juga menentukan bagaimana kita mengelola stres, berinteraksi dengan orang lain, dan membuat keputusan. Artikel ini akan mengeksplorasi pentingnya kesehatan mental untuk setiap individu, tidak terbatas pada kalangan tertentu saja.

“Hanya orang bodoh yang konsumsi narkoba,” demikian peringatan yang berkesan tentang konsumsi narkoba. Kini seorang peneliti dari Universitas Tel Aviv memberi peringatan bahwa hal yang sama berlaku untuk rokok.

Seorang wanita berusia sekitar 60 tahunan, ada suami, ada 4 anak, 3 menantu, ada cucu, ada rumah, ada mobil, ada toko, pendek kata harta cukuplah. Seharusnya tidak ada masalah, hampir semua kebutuhan tersedia. Menderita serangan stroke ringan beberapa saat yang lalu, sekarang sudah pulih. Fisik sudah kembali sehat, tetapi mental belum. Perasaannya mudah menjadi cemas, selalu mengkhawatirkan hal-hal yang belum terjadi, pesimis terhadap hari depan. Tidak ada cucu kesepian, cucu datang merasa terganggu, serba salah.

Sebagian besar waktu kita ada di atas tempat tidur, mungkin kurang dari setengahnya. Tidur yang nyenyak membuat kita bangun dengan segar dan bersemangat keesokan harinya. Didalam tidur yang nyenyak terjadilah pemulihan yang luar biasa pada tubuh kita. Sisa-sisa metabolisme dari seluruh tubuh diangkut dan dibuang, sel-sel yang sudah tua dan rusak diganti dengan yang baru, bahan-bahan pembentuk sel-sel baru (protein) diserap dari usus, dibawa ke hati dan di kirim ke seluruh tubuh dalam bentuk lipoprotein, sel-sel antibodi untuk melawan virus dan bakteri diproduksi sesuai dengan kebutuhan, racun-racun yang tidak diperlukan oleh tubuh dikeluarkan dstnya. Agar semuanya itu bisa terjadi dengan baik maka darah berkumpul di daerah rongga perut, bukan di otak atau di otot.

Menjaga kesehatan otak sama dengan menjaga kesehatan jiwa, karena jiwa hanya dapat berproses kalau ada jaringan syaraf yang sehat dalam otak. Berat otak yang hanya sekitar satu perlima belas berat tubuh manusia membutuhkan asupan darah sekitar 30 %. Kalau ingin otak bekerja dengan prima maka aliran darah ke otak jangan sampai terganggu, karena darah membawa makanan yang diperlukan oleh jaringan otak. Tekanan darah yang rendah, gangguan jantung, kadar hemoglobin yang rendah, adanya sumbatan atau adanya penebalan pada dinding pembuluh arteri yang menuju ke otak akan membuat supply darah ke otak mengalami gangguan.

Tidak sakit itu tidak cukup, kalau tidak bugar rasanya juga tidak enak. Untuk memiliki kesehatan yang prima harus diperhatikan beberapa kondisi. Harus ada keseimbangan antara aktivitas motorik dan istirahat yang cukup. Kalau terlalu banyak aktivitas tetapi kurang istirahat pasti gampang jatuh sakit. Kalau terlalu banyak tidur tetapi kurang kegiatan juga tidak enak, yang pasti berat badan bertambah. Harus ada keseimbangan dalam mengkonsumsi makanan, antara karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan cairan. Kalau terlalu banyak karbohidrat dan lemak pasti semakin gemuk, kalau kekurangan pasti semakin kurus. Kalau kekurangan protein pasti tidak sehat, mungkin bisa menyebabkan anemia dan banyak penyakit lainnya. Vitamin tidak boleh terlalu banyak, terutama yang larut dalam lemak; demikian pula mineral, harus cukup dikonsumsi. Cairan tidak boleh kurang, itu namanya dehidrasi, lama-lama bisa sakit macam-macam, termasuk sakit ginjal.

Saya pernah mendampingi seorang dokter puskesmas memeriksa dan memberikan terapi kepada para pasiennya (dalam sebuah penelitian) di daerah Secang sekitar 30 tahun yang lalu, ia memberikan resep antibiotika kepada hampir 80 % pasien yang diperiksa olehnya, yang menurut saya terlalu banyak, mungkin hanya 30 % yang betul-betul memerlukan antibiotika. Mungkin ini salah satu sebab pemborosan atau resistensi terhadap antibiotika yang tidak perlu terjadi. Ketika pertama kali antibiotika puluhan tahun yang lalu ditemukan oleh para ahli mikrobiologi, dan kemudian bisa diperjual belikan di apotik, media cetak waktu itu menulis (dengan bangga) dengan huruf besar bahwa era infeksi sudah selesai, semua penyakit infeksi akan dapat diatasi dengan antibiotika !

Sebuah penelitian yang melibatkan wanita usia 46 hingga 65 tahun di Bogor, Jawa Barat, menemukan bahwa pijat refleksi dapat membantu mengatasi kesulitan tidur pada wanita yang telah melewati masa menopause. Dalam penelitian ini, peserta yang menjalani sepuluh sesi pijat refleksi menunjukkan perbaikan signifikan dalam tidur mereka, baik dalam kelompok usia muda maupun tua. Studi ini menegaskan bahwa pijat refleksi bukan hanya merilekskan tubuh, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas tidur, menawarkan solusi yang menarik dan alami bagi wanita yang mengalami insomnia pasca-menopause.

Di www.newscientist.com: Passive smoking dents children’s IQ, Allison Motluk menulis bahwa sebuah penelitian tentang lebih dari 4.000 anak di Amerika Serikat mengesankan bahwa asap rokok menghilangkan sejumlah angka dari IQ anak-anak yang tidak merokok.

Para peneliti Universitas Michigan melaporkan bahwa merokok selama bertahun-tahun dapat mengurangi kecepatan dan ketepatan kemampuan berpikir seseorang dan menurunkan IQ-nya.* Itulah salah satu hubungan antara merokok jangka panjang dan kecakapan pikiran yang turun pada 172 orang pria konsumen alcohol dan non-alkohol.