Whatsapp

Instagram

Facebook

n-mall logo

Article

Warisan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Warisan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Parenting
Edukasi
Sosial

Setelah si suami meninggal, si isteri kemudian membagi warisan kepada kedua anaknya. Rumah yang di kampung diwariskan kepada anak sulungnya yang laki-laki, rumah yang di kota diwariskan kepada anak bungsunya yang perempuan. Ia kemudian tinggal bersama dengan anak perempuannya sambil berjualan makanan di pasar. Kedua anaknya sudah kawin dan sudah punya anak, berarti si istri yang ditinggal mati oleh suaminya sudah punya cucu, dan dipanggil nenek. Sudah biasa kalau semakin tua si nenek semakin rewel, dan akhirnya ia diusir oleh cucunya sendiri!

Memberi Hormat - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Memberi Hormat - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial
Edukasi

Puluhan tahun yang lalu, ketika saya ber-namaskara dihadapan patung Buddha di halaman Candi Borobudur, ada orang bule yang tersenyum menertawakan saya. Soalnya dahi saya penuh dengan debu dan daun kering. Mungkin dia heran untuk apa saya berlutut di depan sebuah patung batu. Kita layak menghormati Sang Buddha, meskipun hanya patung atau gambar-Nya saja. Beliau memang telah lama meninggalkan dunia ini, namun jasa Beliau begitu besar bagi umat manusia dan para dewa/brahma, karena Buddha Dhamma yang begitu luar biasa dapat membuat mereka memahaminya dengan benar akan dapat mencapai tingkat-tingkat kesucian.

Rohaniwan yang Kaya Raya - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Rohaniwan yang Kaya Raya - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial
Edukasi

Di zaman Majapahit, setiap raja biasanya memiliki dua orang penasehat, satu rohaniwan Hindu dan satu lagi rohaniwan Buddhis (biksu?).Hal ini diperagakan di museum seberang keraton Jogya dekat alun-alun. Karena dekat dengan raja, maka biasanya mereka sangat dihormati dan sangat disegani. Dan pasti dianugerahi tanah yang luas, luas sekali, selain itu segala kebutuhan yang berlimpah ruah. Tanah yang luas tidak bisa dibiarkan terlantar, harus digarap. Yang menggarap pasti rakyat jelata, yang disebut petani penggarap. Kalau bukan bagi hasil, pasti sewa kepada yang memiliki tanah.

PERAYAAN KATHINA - Dharma Kumara Widya

PERAYAAN KATHINA - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Menyambut Kathina tahun ini, terasa sekali antusiasme umat Buddha. Di medsos Buddhis banyak sekali pengumuman tentang diselenggarakannya event yang berkaitan dengan Kathina. Hal ini sangat menggembirakan karena menunjukkan bahwa umat Buddha telah menyadari benar betapa pentingnya berdana. Dalam antusiasme yang tinggi itu, dapat dimaklumi terdapat beberapa hal dalam penulisan yang kiranya perlu mendapat perhatian.

Selingkuh Harta - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Selingkuh Harta - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial
Edukasi
Komunikasi

Kalau suami menyerahkan semua penghasilan kepada isterinya, itu soal biasa. Karena curiga banyak suami yang hanya menyerahkan uang belanja harian kepada isterinya, lebih jarang. Kalau si isteri sakit jiwa atau tukang judi, si suami tidak akan mempercayakan uang belanja kepada isterinya. Ada isteri yang selingkuh harta. Uang yang diserahkan oleh suaminya tidak dijaga dengan baik, tidak disimpan dengan aman, bahkan dibelanjakan secara tidak karuan dan boros. Memang ada yang dengan diam-diam memberikan sebagian uang tersebut kepada keluarga dari pihaknya, kalau untuk biaya berobat atau uang pangkal sekolah masih bisa diterima, tetapi kalau untuk disembunyikan pasti tidak oke.

Jejak atau Jejas - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Jejak atau Jejas - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Edukasi
Sosial

Harimau mati meninggalkan kulitnya yang belang-belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan riwayat. Dalam dunia kepanduan ada yang namanya tanda jejak, yaitu tanda-tanda yang sengaja ditinggalkan, agar yang di belakang tidak tersesat. Pikiran mungkin sangat sulit untuk diketahui orang lain. Suara sudah bisa direkam, misalnya suara emas dari Elvis Presley, Nat King Cole dan para penyanyi tenar lainnya. Buah pikiran yang dituangkan dalam tulisan bisa diwariskan, sekarang bisa direproduksi dengan mudah sekali, begitupun lukisan atau ukiran. Karya seni yang bagus menjadi koleksi para kolektor atau dipajang di museum.

PEMIMPIN – BERCERMIN PADA BUDDHA - Dharma Kumara Widya

PEMIMPIN – BERCERMIN PADA BUDDHA - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Manajemen
Edukasi

Tidak dapat disangkal bahwa Buddha Gotama adalah salah seorang pemimpin terbesar di dunia. Meskipun telah wafat lebih dari dua ribu enam ratus tahun lalu, Buddha tetap diingat sampai dengan sekarang, dikagumi karena cinta kasihnya, diikuti ajarannya oleh milyaran orang sejak dulu sampai dengan saat ini. Semasa hidupnya memimpin banyak sekali bhikkhu yang menjadi siswanya, juga lebih banyak lagi umat yang mengikuti ajarannya. Apa yang dapat dipelajari dari Sang Buddha berkaitan dengan kepemimpinannya? Banyak ahli telah membahas berbagai aspek kepemimpinan Buddha. Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan.

SEKSUALITAS DALAM PERSPEKTIF BUDDHIS - Dharma Kumara Widya

SEKSUALITAS DALAM PERSPEKTIF BUDDHIS - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Seksualitas tidak banyak dibicarakan secara terbuka karena masalah seks dianggap sebagai sesuatu yang sensitif. Secara umum kata seksualitas berarti ‘a person's behaviors, desires, and attitudes related to sex and physical intimacy with others’. Manusia tentu tidak dapat melepaskan diri dari masalah seksualitas berkaitan dengan aspek hormonal dan psikologis yang terdapat dalam dirinya. Dalam agama Buddha, manusia terbebas dari masalah seksualitas apabila telah mencapai tingkatan kesucian Anagami atau Arahat. Keterbebasan sementara dari masalah seksualitas dapat juga dicapai pada makhluk yang berada pada tingkatan Jhana (dalam meditasi).

EMPATI - Dharma Kumara Widya

EMPATI - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Sosial
Edukasi

Suatu pagi Buddha melihat ada seorang laki-laki miskin yang akan dapat mencapai tingkat kesucian sotapatti di desa Alavi. Sang Buddha pergi ke desa tersebut yang berjarak 30 yojana dari Savatthi. Dini hari itu laki-laki tersebut kehilangan kerbau dan dia pun pergi mencari kerbaunya. Sementara itu dana makanan diberikan kepada Buddha dan para bhikkhu di sebuah rumah di desa Alavi. Setelah bersantap, orang-orang bersiap untuk mendengarkan khotbah Buddha, tetapi Buddha berdiam diri menunggu laki-laki itu.

Susuk - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Susuk - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial

Apabila ada seorang artis ingin terlihat seksi, terutama didaerah panggul, maka ia akan minta dukun untuk pasang susuk di panggulnya. Apabila ada seorang penyanyi ingin terlihat indah matanya, maka ia akan minta dukun untuk pasang susuk dikedua sudut matanya. Bila perlu dengan berlian. Apabila seorang isteri ingin disayang oleh suaminya, maka ia akan pasang susuk; demikian pula kalau ia ingin disayang oleh mertuanya. Apabila ada bawahan ingin cepat naik pangkat, ia juga bisa pasang susuk, agar atasan senang kepadanya. Apabila ada wanita ingin disenangi pria lain, ia juga akan pasang susuk; demikian pula sebaliknya.

INTEGRITAS - Dharma Kumara Widya

INTEGRITAS - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Edukasi
Sosial

Ada kisah beneran di sebuah buku. Sepasang suami istri pulang dari luar negeri. Ketika diperiksa petugas bandara mereka memperlihatkan bebrapa pakaian yang dibeli dari luar negeri dengan label harganya dan bertanya berapa pajak yang harus dibayar. Petugas bandara tercengang, lalu menyatakan mengapa label itu tidak dibuang saja dan pakaian itu diakui sebagai pakaian yang mereka pakai dengan demikian tidak kena pajak. Tetapi suami istri itu bersikeras ingin membayar pajak karena demikianlah peraturannya. Itu contoh integritas, tetap menjunjung kejujuran meskipun sebenarnya bisa tidak jujur tanpa diketahui orang. Dalam Karaniya Metta Sutta ada satu nilai yaitu jujur, yang diikuti dengan tulus.

TO SERVE AND TO PROTECT - Dharma Kumara Widya

TO SERVE AND TO PROTECT - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Manajemen
Edukasi

Saat itu tahun 1958, seorang pilot berkebangsaan Amerika Serikat bernama Allan Pope membawa pesawat terbang dan melepaskan bom ke kapal tentara Indonesia yang sedang dalam pertempuran. Bom tidak mengenai sasaran dan pesawatnya ditembak jatuh. Allan Pope ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Allan Pope tentu saja bersalah, namun demikian presiden Amerika Serikat waktu itu yaitu Eisenhower segera berusaha untuk membebaskannya. Ia menghubungi presiden Republik Indonesia ketika itu yaitu Soekarno. Presiden Soekarno tidak memenuhi permohonannya. Upaya pembebasan Pope dilanjutkan oleh presiden Amerika berikutnya yaitu Kennedy. Berbagai pendekatan dilakukan terhadap presiden Soekarno, yang memakan waktu sampai empat tahun. Akhirnya didapat kesepakatan, Pope dibebaskan secara diam-diam dan menurut berita Amerika Serikat memberi kompensasi dengan memberikan pesawat Hercules dan membuat jalan raya. Jalan itu merupakan jalan yang bagus dan mulus terentang dari Cawang sampai Tanjung Priok. Sampai sekarang jalan itu masih ada dan dikenal sebagai Jakarta Bypass.

MENGAPA ORANG BAIK BERBUAT TIDAK BAIK - Dharma Kumara Widya

MENGAPA ORANG BAIK BERBUAT TIDAK BAIK - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Edukasi
Sosial

Tidak lama setelah Bung Hatta wafat pada 14 Maret 1980, keluarganya menemukan lipatan guntingan iklan sepatu Bally di dalam dompet wakil presiden pertama RI tersebut. Potongan iklan tersebut rupanya telah disimpan lama oleh beliau. Tahun 1950-an, sepatu bermerek Bally sangat populer di Indonesia dan terbilang cukup mahal. Bung Hatta juga berkeinginan memilikinya. Ketika melihat iklan mengenai sepatu Bally di sebuah koran, ia menggunting iklan itu dan menyimpannya. Sebagai wakil presiden saat itu, tentunya bukan perkara yang sulit baginya untuk memiliki sepasang sepatu Bally. Namun Bung Hatta tidak mau menggadaikan integritasnya dan menjual jabatannya demi kepentingan pribadi. Untuk mewujudkan keinginannya, beliau menabung uang yang didapatnya dari hasil menulis dan mengisi seminar untuk membeli sepatu itu. Namun hingga akhir hayatnya tabungannya tidak pernah cukup untuk membeli sepatu Bally. Ya, itulah legenda orang baik yang tidak pernah berbuat tidak baik, yang berintegritas dan tidak memanfaatkan jabatannya.

Konsisten - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Konsisten - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Dalam acara perkenalan kuliah perdana di semester VIII, saya bertanya : "Apakah kalian sudah mengenal saya ?" Salah satu mahasiswa dari Lombok secara spontan menjawab : "Saya sudah kenal Bapak sebelum saya jadi mahasiswa di STAB Nalanda." Memang saya sangat dekat dengan Nalanda, karena saya adalah inisiator dari pendirian Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda pada tahun 1976. Saya mengajak Bapak Soeparto Hardjosoetrisno (alm), Bapak Wijajakusuma (alm) dan Ibu Elly Tan Ek Tek (alm), untuk mendirikan yayasan tersebut. Orang-orang berjasa tersebut telah pindah ke alam lain, nanti pasti saya susul.

NAMA BAIK - Dharma Kumara Widya

NAMA BAIK - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Ada cerita yang beredar di media sosial. Pada saat menjelang kematiannya, Tom Smith memanggil anak-anaknya dan menasihati mereka untuk mengikuti jejak hidupnya sehingga mereka dapat memiliki ketenangan hati dalam semua hal yang mereka lakukan. Namun putrinya, Sarah mengatakan kecewa pada ayahnya yang tidak meninggalkan uang sedikitpun di bank sehingga harus tinggal di apartemen sewaan. Tom Smith kemudian meninggal dunia.

Wanita luar biasa - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Wanita luar biasa - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial

Kita kenal mantan perdana menteri Inggeris,yaitu Margaret Thacher,ia dijuluki wanita besi.Apakah ia betul betul punya urat yang terbuat dari kawat,dan tulangnya terbuat dari besi ?

PERAYAAN KATHINA, SEBUAH FESTIVAL - Dharma Kumara Widya

PERAYAAN KATHINA, SEBUAH FESTIVAL - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Kathina merupakan sebuah kata yang sangat dikenal oleh umat Buddha sebagai salah satu hari raya agama Buddha. Kata Kathina dapat berarti solid, keras, bermakna pula sebagai kerangka kayu yang digunakan dalam pengukuran pembuatan jubah bhikkhu. Kathina menandai selesainya masa vassa bagi para bhikkhu yang diikuti dengan acara persembahan jubah (dan kebutuhan bhikku lainnya) dari umat kepada Sangha dalam perayaan Kathina. Di vihara yang terdapat lima bhikkhu atau lebih bervassa di tempat itu, dapat dilakukan upacara persembahan jubah Kathina. Umat mempersembahkan Kathinadusang (kain untuk jubah), yang kemudian dipotong dan dijahit selanjutnya diwarnai. Pembuatan jubah itu harus selesai dalam satu hari untuk kemudian jubah itu yang disebut sebagai Jubah Kathina dipersembahkan kepada salah seorang bhikkhu yang paling membutuhkan. Upacara ini merupakan kegiatan Sangha yang tidak melibatkan umat Buddha perumahtangga.

SEKJEN ATAU SEKUM? - Dharma Kumara Widya

SEKJEN ATAU SEKUM? - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Sosial
Edukasi

Kata Sekjen sangat dikenal dalam masyarakat sebagai singkatan Sekretaris Jendral. Di Indonesia banyak dipakai dalam berbagai organisasi kemasyarakatan atau partai politik, juga dalam kementerian. Lebih sayup-sayup dikenal adalah kata Sekum yang merupakan singkatan dari Sekretaris Umum. Kata ini juga dipakai dalam berbagai organisasi. Di google, Sekretaris Jenderal menjadi terjemahan dari Secretary General. Sedangkan Sekretaris Umum menjadi terjemahan dari General Secretary. Sedikit membingungkan, apa bedanya Secretary General dan General Secretary?

Forgive and forget - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Forgive and forget - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Setiap manusia yang hidup didunia pasti pernah merasa kecewa, dikecewakan oleh manusia lain, oleh keadaan/situasi, oleh karma buruk, oleh pekerjaan dan lain sebagainya. Perasaan kecewa muncul mungkin karena diperlakukan tidak adil, difitnah, dirugikan, dihina, ditipu, dan lain sebagainya. Pada saat ini peristiwa itu sudah lewat, namun seringkali kesan negatifnya masih melekat dalam alam sadar atau alam bawah sadar kita, sehingga masih ada perasaan dongkol, marah, benci, dendam yang menyala, menggelora, membakar, atau bisa juga sudah mulai mereda, tinggal bara api yang masih menyala redup. Yang bisa kita lakukan adalah memaafkan dengan tulus, karena memang sesungguhnya peristiwa yang mengecewakan itu merupakan buah dari karma buruk kita sendiri. Mengapa kita harus menyalahkan pihak lain ?

SALAH BOLEH CURANG JANGAN - Dharma Kumara Widya

SALAH BOLEH CURANG JANGAN - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Semua orang tentu pernah berbuat salah, bisa karena ketidaktahuan atau karena kelalaian, tetapi umumnya tidak ada niat untuk berbuat salah. Thomas Alva Edison diceritakan mencoba sebanyak 9.998 percobaan untuk membuat lampu pijar yang kesemuanya salah dan gagal. Namun ia tidak berhenti, mencoba lagi sehingga akhirnya berhasil. Sampai seorang Bodhisatta pun melakukan kesalahan dalam upayanya menemukan Jalan untuk membebaskan manusia dari penderitaaan dengan bertapa menyiksa diri sedemikian kerasnya. Apa yang dideritanya merupakan penderitaan terbesar yang dapat dialami oleh seorang manusia.

Uang, uang dan uang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Uang, uang dan uang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Untuk seorang bhikkhu, 4 kebutuhan minimal terpenuhi sudah ok (tempat berteduh, jubah, makanan dan obat-obatan). Untuk orang biasa kebutuhan menjadi sangat banyak sekali, sehingga sangat sulit sekali untuk memenuhi semuanya. Sebagian besar kebutuhan bisa diperoleh dengan uang, sehingga akhirnya uang menjadi simbol dari kemapanan. Uang menjadi tujuan, padahal uang sesungguhnya hanyalah alat tukar saja. Untuk sebagian orang, uang sedikit saja sudah cukup, tetapi untuk yang lain uang yang berkarung-karung masih tidak cukup.

7 jenis isteri - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

7 jenis isteri - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Sejak zaman dahulu terdapat 7 jenis isteri : Isteri perampok (kejam, bengis, suka melacur dan suka bertengkar); Isteri pencuri (sangat boros, suka mencuri harta suaminya, suka berjudi dan suka mabuk-mabukan); Isteri penguasa (malas, rakus, bicara kasar, ingin berkuasa, ingin menonjol dan ingin menang sendiri); Isteri seperti ibu (penuh welas asih, sabar dan menjaga harta suaminya dengan seksama) ; Isteri seperti saudara (rendah hati, patuh, hidup sesuai dengan kehendak suami); Isteri seperti sahabat (senang bertemu dengan suami, baik hati, penuh simpati, selalu menolong); Isteri seperti pelayan (sabar, tahan banting dan tahan siksaan, tidak pernah mengeluh,bebas dari benci).

Tiket ke alam asura - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Tiket ke alam asura - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Alam asura dihuni oleh makhluk yang congkak, haus kekuasaan, tidak mau mengalah, selalu mau menang sendiri, suka memaksakan kehendak, tetapi memiliki kesaktian. Mereka suka berperang dengan para dewa, berebut daerah kekuasaan dengan para dewa di surga. Termasuk makhluk asura adalah para naga, garuda, dan makhluk sakti lainnya. Mungkin hubungan dengan manusia bisa terjalin dalam bentuk yang sangat khusus, misalnya manusia yang bosan miskin mencari pertolongan kepada makhluk asura agar cepat kaya; sesungguhnya mereka mungkin hanya mempercepat berbuahnya karma baik dari si manusia, dan si manusia hanya bisa hidup sejahtera dalam jangka waktu tertentu saja, tidak untuk selamanya. Setelah karma baiknya habis, maka hanya tersisa karma buruk saja, dan selanjutnya si manusia itu akan amat menderita dalam waktu yang sangat lama. Itu namanya bersenang-senang dahulu dan bersusah-susah kemudian. Sungguh manusia yang tolol ! Dalam budaya kita ada pesugihan yang biasa disebut babi ngepet, tuyul, kawin dengan ular dan lain sebagainya.

Terhentinya dukkha - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Terhentinya dukkha - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Sering disebut sebagai padamnya nafsu keinginan yang bersumber kepada tanha. Banyak orang membayangkan terhentinya dukkha sebagai kebahagiaan yang mutlak, kebahagiaan yang tertinggi. Selanjutnya ingin dilahirkan di Nibbana. Sesungguhnya Nibbana itu bukan tempat, tidak termasuk dalam 31 alam kehidupan. Terhentinya dukkha adalah sebuah "state of mind",bukan tempat. Setiap orang bisa mencapainya, pria ataupun wanita, apabila telah mematahkan 10 belenggu. Ada seorang bhikkhu tenar yang mengganti istilah yang sama menjadi kebahagiaan, dengan harapan agar semua orang lalu ingin memperolehnya. Bukankah lebih mudah mengajak orang mengejar kebahagiaan daripada sekedar menuju terhentinya dukkha ! Yang menjadi masalah, kita semua mengukur kebahagiaan yang dimaksud dengan kenikmatan indria atau kesuksesan yang pernah kita capai selama ini, karena kita tidak mungkin berbuat lebih dari itu. Orang yang ingin mencapai keadaan ini seharusnya adalah orang yang menyadari adanya corak dukkha dalam hidupnya, sehingga timbul keinginan untuk menghentikannya. Para dewa yang hidupnya penuh dengan kebahagiaan dan kesenangan indria, tidak melihat dukkha secara nyata, sehingga tidak ada niat untuk menghentikan dukkha. Itulah sebabnya mengapa tidak ada Buddha yang muncul diantara para dewa.

Suami isteri yang bahagia - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Suami isteri yang bahagia - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Apabila sepasang suami isteri, Penuh dengan pengendalian diri, Selalu berbicara dengan ramah, Hidup sesuai dengan ajaran Buddha, Hanya mengucapkan kata-kata yang menyenangkan, Akan memperoleh berkah hidup damai. Kesedihan adalah musuh mereka, Pertengkaran adalah lawan mereka, Selalu rukun dan bahagia.

Siap menghadapi badai celaan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Siap menghadapi badai celaan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Banyak orang batal melakukan sesuatu yang penting dan berguna karena takut dicela, padahal sebenarnya ia akan tetap dicela meskipun tidak melakukan apa-apa. Sejak jaman dahulu, orang yang cerewet atau banyak bicara pasti dicela, orang yang sedikit bicara juga dicela, orang yang tidak bicara juga dicela. Orang yang banyak melakukan perbuatan baik saja dicela, apalagi orang yang tidak pernah berbuat baik dan hanya berbuat jahat. Seharusnya kita memandang tukang mencela itu sebagai guru untuk melatih kesabaran, menurut Sang Buddha melatih kesabaran adalah cara bertapa yang paling tinggi. Dengan demikian kalau sedang dicela kita harus melihat kepada "guru" kita itu dengan senyum manis, menundukkan kepala, berterima kasih kepadanya, dan tidak boleh menyimpan rasa dendam sama sekali. Bukankah dengan begitu hidup ini menjadi lebih baik dan lebih indah ?

Saat kematian - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Saat kematian - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Menurut agama Buddha, sebelum meninggal dunia setiap orang akan melihat tayangan slide-slide kehidupannya dari kecil sampai mau mati, nah tayangan slide terakhir disebut sebagai cuti citta. Kalau tayangan terakhir itu mengerikan,maka itu berarti akan dilahirkan ke alam yang menderita,kalau tayangan teakhir itu bagus,megah dan indah,maka itu berarti akan dilahirkan ke alam yang bahagia.Itu kalau mati biasa di atas tempat tidur, namun sedang naik kapal terbang langsung meledak di udara, tidak ada kesempatan itu lagi; yang menentukan adalah citta yang biasa ada sehari-hari. Cuti citta adalah pengalaman subjektif, hanya yang bersangkutan yang tahu; orang lain tidak tahu. Orang lain hanya bisa melihat ekspresi wajahnya saja, kalau tenang dan damai, batinnya pasti tenang dan damai juga, yaitu tidak ada kerutan di dahi sama sekali. Kalau dahinya penuh dengan kerutan, tegang, gelisah ketakutan, maka batinnya juga sama, perlu dibacakan paritta-paritta suci untuk menenangkannya. Kematian yad bukanlah yang pertama, juga bukan yang terakhir. Peristiwa ini akan berulang terus menerus sampai yang bersangkutan mencapai keadaan Nibbana.

Perbuatan yang membuat manusia terlahir di surga - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Perbuatan yang membuat manusia terlahir di surga - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ketika Maha Moggalana pergi ke alam surga, Beliau melihat bagaimana para penghuni surga, para dewa dan para dewi, hidup dalam kemegahan, tubuhnya bersinar, istananya besar besar dan mewah. Beliau tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya kepada para dewa tersebut, perbuatan apa yang membuat mereka lahir di alam surga.

Musuh terbesar: kegelapan batin - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Musuh terbesar: kegelapan batin - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Kegelapan batin memang tidak terlihat, semua orang tidak mengakui kalau batinnya masih diliputi oleh kotoran yang sangat sangat tebal sekali. Kata lain adalah kebodohan atau ketidaktahuan. Siapa yang merasa bodoh kalau gelarnya berderet-deret ? Siapa yang merasa diliputi oleh ketidaktahuan kalau aksesnya kemana-mana terbuka lebar ? Dalam prakteknya kegelapan batin menjelma menjadi keserakahan, kemelekatan, kemarahan, kebencian, dendam kesumat, keangkuhan, kesombongan, kebanggaan, harga diri, egoisme dan lain sebagainya.

Menjadi arahat dalam hidup ini ? Why not ? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Menjadi arahat dalam hidup ini ? Why not ? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Menjadi arahat berarti mengubah mindset, mengubah cara berpikir. Kita bisa menjadi arahat dalam hidup ini, tidak perlu menunggu setelah kematian. Jalan yang paling singkat dan paling cepat adalah dengan mempraktikkan Jalan Mulia beruas delapan secara murni dan konsekwen. Tujuan sudah jelas, jalan sudah tersedia, butuh tekad yang bulat untuk memulai langkah pertama.

Membangun disiplin diri - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Membangun disiplin diri - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Pelanggaran peraturan yang berlaku telah terjadi dimana-mana, yang paling jelas disimpang empat dimana lampu merah sudah diabaikan oleh para pengguna jalan. Rasanya kok sangat pesimis untuk dapat menegakkan disiplin di Indonesia ini, kalau di kota Jakarta saja sudah sulit apa lagi ditengah laut atau ditengah hutan ? Peraturan hanya ditaati kalau ada oknum polisi berseragam yang berjaga-jaga, kalau polisi sudah tidak ada, maka peraturan tidak ditaati lagi, dianggap "tidak ada". Kalau charity begins at home, so dicipline also begins at home. Kebiasaan untuk menghargai segala ketentuan yang berlaku seharusnya dibangun sejak kecil, sejak baru lahir ! Sekolah juga sangat berperan, demikian pula kepanduan dapat membantu; pola permainan apapun juga harus diarahkan agar anak patuh. Film yang membenarkan segala cara seperti rambo janganlah sering-sering diputar. Keteladanan dari para penegak hukum sangat diperlukan, jangan main hakim sendiri, negara kita kan negara hukum. Yang paling penting kita harus sadar bahwa di jagat raya ini ada hukum alam yang berlaku terus menerus, yaitu hukum karma.

Masa Pencerahan Buddha - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Masa Pencerahan Buddha - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Dari zaman Buddha Dipankara sampai zaman Buddha Gotama rentang waktunya sangat lamaaaaa dan lamaaaa sekali (100.000 kappa plus 4 asankheya kappa).Dalam rentang waktu yang sangat lama itu hanya ada 25 Sammasambuddha, dan masa pengajaran-Nya juga tidak terlalu lama. Sehingga masa pencerahan para Buddha itu ibarat kilatan sinar petir di malam yang gelap gulita; hanya terang sebentar, lalu gelap kembali untuk masa yang lamaaaa sekali. Kita yang sekarang terlahir sebagai manusia, dan masih hidup, seharusnya merasa beruntung karena terlahir dalam masa pencerahan Buddha Gotama. Kalau kita terlahir setelah 2400 tahun yang akan datang maka kita tidak beruntung, karena tidak ada peluang mendengarkan Ajaran Buddha, karena sudah berada dalam masa kegelapan kembali.

Kualitas hidup yang Merosot - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kualitas hidup yang Merosot - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ada seorang pria yang pernah menjadi samanera, kemudian karena sering bertemu ditempat kerja, ia lalu kawin dengan wanita lain agama, sekaligus pindah agama ikut pasangannya. Yang jelas dan nyata, setelah sekian tahun kemudian, ia mulai menggelapkan uang yang dipercayakan kepadanya, sikapnya mulai angkuh dan arogan, yah kasarnya kurang ajar. Suatu saat perbuatan jahat yang lain juga pasti akan berani ia lakukan. Siapa yang menjauhi Dhamma, hidupnya akan merosot. Sila mulai dilanggar, pelanggaran salah satu sila akan merembet kepada pelanggaran sila yang lain, seperti domino. Pindah agama adalah hak individu, hak azasi manusia.

Keseimbangan batin - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Keseimbangan batin - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Batin yang tidak mudah tergoyahkan disebut seimbang, ibarat kapal tidak mudah oleng ke kiri atau ke kanan. Apabila sedang menerima berbuahnya karma buruk, misalnya kehilangan harta, kehilangan sanak keluarga, kehilangan jabatan, kehilangan apa saja yang dicinta, patah hati, menderita sakit berat dan lain hal yang tidak menyenangkan, batin seharusnya tetap seimbang. Tidak meratap tangis, tidak murung, tidak menjadi begitu sedih sehingga mau bunuh diri.

Kapan Kehidupan dimulai? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kapan Kehidupan dimulai? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ada yang mengatakan kehidupan dimulai sejak pembuahan (sumpah Hipocrates). Ada yang mengatakan kehidupan dimulai sejak dilahirkan (untuk kantor catatan sipil). Ada yang mengatakan kehidupan dimulai sejak usia 20 tahun (memasuki usia dewasa). Ada yang mengatakan kehidupan dimulai sejak usia 40 tahun (pubertas kedua). Ada yang mengatakan kehidupan dimulai sejak usia 60 tahun (sesudah pensiun). Mungkin sesungguhnya kita tidak tahu sejak kapan kehidupan kita dimulai (sebagai makhluk).Mungkin satu juta tahun yang lalu, mungkin satu milyard tahun yang lalu, mungkin satu trilyun tahun yang lalu, mungkin sepuluh kalpa yang lalu, mungkin seratus kalpa yang lalu, mungkin juga 1000 tahun yang lalu.

6 jenis ucapan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

6 jenis ucapan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Orang yang tidak bisu setiap hari pasti berbicara. Seringkali ucapan itu lebih cepat daripada berpikir, sehingga tanpa disadari telah melukai hati orang lain. Seharusnya berpikir dulu baru bicara, bukan bicara dulu baru berpikir.

Dhammadana - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Dhammadana - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Kalau kita memberikan sepiring nasi kepada orang miskin yang kelaparan, maka untuk sementara ia terbebas dari rasa lapar, namun besok ia akan lapar lagi. Kalau kita memberikan bea siswa pendidikan kepada yang tidak mampu, maka mungkin ia akan menjadi orang yang pandai dan kelak bisa cari uang sendiri untuk makan.

Dari tempat terang pergi ke tempat yang lebih terang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Dari tempat terang pergi ke tempat yang lebih terang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Setelah memiliki empat keberuntungan, mulai dengan memiliki sadha (keyakinan) terhadap Sang Tiratana, lalu rajin berdana sesuai dengan Dhamma, selanjutnya divisudha menjadi upasaka atau upasika yang selalu berusaha untuk tidak melanggar sila, rajin mengembangkan batin dengan bhavana, pendek kata berusaha untuk melaksanakan Dhamma dalam hidup sehari-hari.

Buddhism saves the world (universe) - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhism saves the world (universe) - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Pangeran Sidharta dilahirkan di bawah pohon Sala, di taman Lumbini, melepaskan atribut kebangsawanannya ditepi sungai Anouma, bertapa di hutan Uruvela didekat sungai Neranjara, dan mencapai Penerangan Sempurna di bawah pohon Bodhi. Selanjutnya menghampiri 5 orang pertapa di taman rusa Isipatana, sering bervassa di hutan bambu Veluvana, Rajagraha, juga di hutan Jeta, Savathi. Meninggal dunia dibawah sepasang pohon Sala. Semuanya dekat dengan alam, dan tidak merusak alam. Setelah pertapa Sidharta menjadi Buddha Gotama, selanjutnya membabarkan Dhamma kepada dewa dan manusia, menurut Sakka (raja dewa dari surga Tavatimsa), penghuni alam dewa bertambah dan penghuni alam asura berkurang. itu artinya semakin banyak makhluk yang berbuat kebajikan dan semakin sedikit yang berbuat kejahatan. Ketika Buddha Gotama mengirimkan 60 orang arahat untuk menyebarkan Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya dan indah pada akhirnya, tujuannya bukan untuk mencari pengikut, tetapi untuk kebahagiaan sesama umat manusia.

Bijaksana - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Bijaksana - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Bijaksana bukanlah pijak sana dan pijak sini. Orang yang bijaksana adalah orang yang dewasa (seperti dewa), sabar, penuh pengertian, tidak tergesa-gesa, melihat dengan jelas mana yang penting dan mana yang kurang penting, tahu mana yang harus didahulukan dan mana yang harus ditunda. Keputusan yang diambil biasanya jitu. Orang yang sedang ketakutan, sedang marah-marah, sedang jatuh cinta, sedang jatuh pailit, sedang kelaparan, atau yang sedang kebingungan, biasanya kurang bijaksana. Keputusan yang diambil biasanya meleset.

Bahagia tetapi masih menderita - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Bahagia tetapi masih menderita - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Banyak orang yang hidupnya mapan, semuanya punya, bahagia menurut ukuran umum, tetapi batin toh masih menderita. Kalau tidak percaya boleh tanya. Tujuan hidup umat Buddha yang tertinggi bukanlah hidup bahagia, namun terhentinya dukkha. Setiap orang punya definisi yang berbeda-beda tentang kebahagiaan, tergantung dari visinya masing-masing mengenai bahagia. Namun semua orang pasti mempunyai konsep yang sama mengenai dukkha. Siapa yang tidak tahu perasaan sebel karena berkumpul dengan yang dibenci, siapa yang tidak tahu rasanya perut melilit karena mau buang air besar, siapa yang tidak tahu rasa sakit gigi yang senut-senut karena berlubang,siapa yang tidak tahu perasaan takut disaat ada gempa bumi dll. Masih banyak sekali kondisi yang menggambarkan hal-hal yang tidak menyenangkan, yang tidak memuaskan, yang memusingkan, yang kita rasakan bersama.

Alam surga atau alam dewa - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Alam surga atau alam dewa - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Alam surga adalah alam dimana penghuninya hidup berbahagia, hanya karma baik yang berbuah, karma buruk tidak berbuah. Tidak ada dewa yang sakit, tidak ada dewa yang lapar, tidak ada yang menjadi tua secara fisik. Terlahir secara spontan (bukan melalui kehamilan seperti manusia) langsung dewasa, kalau sudah habis masa kehidupannya langsung menghilang. Siapapun bisa terlahir di alam surga, kalau memenuhi syarat untuk itu, ada yang mau ?

Alam binatang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Alam binatang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Setiap makhluk, termasuk manusia bisa dilahirkan ke alam bintang karena pengaruh kebodohan, ketidak-tahuan, kegelapan batin atau pandangan keliru. Dari binatang satu sel (amuba) yang sederhana sampai binatang yang lebih rumit seperti species mamalia. Dari yang hidup di air sampai yang bisa terbang di udara. Dari yang kecil sampai yang besar. Sedikit sekali binatang yang bisa hidup bahagia. Di dalam alam binatang yang berlaku adalah hukum rimba (kalau di hutan) atau hukum samudra (kalau di lautan).Yang lebih kecil selalu jadi makanan yang lebih besar, yang lebih besar dimakan oleh yang lebih besar lagi; atau yang lebih lemah dimakan oleh yang lebih kuat, selanjutnya yang lebih kuat dikalahkan oleh yang lebih kuat lagi. Nanti yang paling besar dan paling kuat akan diburu, dikalahkan dan dimakan oleh manusia !

Agama Buddha, paling kejam? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Agama Buddha, paling kejam? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Sekitar 20 tahun yang lalu, ada seorang teman yang non Buddhis, seorang psikiater, setelah membaca banyak buku Buddhis yang saya pinjamkan lalu berkomentar: "Menurut saya agama Buddha itu paling kejam di dunia ! Karena sama sekali tidak ada pengampunan bagi umatnya yang berdosa.” Mungkin teman saya itu betul juga, karena dalam agama Buddha memang tidak ada juru selamat yang menjanjikan pengampunan atau keselamatan bagi yang percaya kepadanya. Tidak ada pertobatan yang membuat seseorang terbebas dari karma buruk yang akan menimpa dirinya.

We cannot direct the wind .... but we can adjust our sails - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

We cannot direct the wind .... but we can adjust our sails - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial
Edukasi

Bagi pelaut, mengubah arah angin sesuai dengan keinginannya sendiri adalah mustahil, yang bisa dilakukan adalah menyesuaikan posisi layar, sehingga perahunya bisa mencapai tujuan dengan aman dan tepat waktu. Mengubah lingkungan atau mengubah orang lain adalah sangat sulit, lebih mudah untuk mengubah diri sendiri.

Tidak usah menyesali masa lalu - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Tidak usah menyesali masa lalu - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, baik yang besar maupun yang kecil, baik yang disengaja atau yang tidak disengaja. Sebabnya ya macam-macam, ada yang karena kesombongan, ada yang karena keserakahan, ada yang karena kebencian, ada yang karena kemarahan yang meledak dan ada yang karena kebodohan diri sendiri. Perbuatan yang salah pasti mengakibatkan hal yang tidak menyenangkan bagi siapa saja, termasuk bagi diri sendiri. Yang menjadi masalah adalah bahwa masa lalu tidak bisa kembali, artinya kesalahan yang telah dilakukan tidak mungkin dihapus atau dibatalkan. Kembali ke masa lalu dengan regresi juga percuma, karena nasi sudah jadi bubur. Jadi bukankah lebih baik makan bubur saja?!

Sapu lidi - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sapu lidi - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Hanya satu batang lidi mudah patah, rapuh, tidak bisa digunakan untuk menyapu. Akan tetapi kalau banyak batang lidi diikat menjadi satu, manfaatnya menjadi besar, lebih kuat, dan bisa untuk menyapu air atau sampah. Kalau satu orang berdana Rp 20.000,-,nilainya kecil, tidak banyak yang bisa dibeli dengan uang senilai itu. Kalau 1000 orang berdana Rp. 20.000,- nilainya akan menjadi lebih besar, yaitu Rp 20.000.000,-, daya belinya menjadi lebih besar. Dan apabila 1 juta orang berdana Rp 20.000,-, maka akan terkumpul dana abadi sebesar Rp. 20.000.000.000,-; bunganya saja bisa digunakan untuk membangun satu vihara setiap bulan di daerah.

Pandai dan bijaksana - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Pandai dan bijaksana - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Parenting
Edukasi
Buddhisme

Membesarkan anak adalah tugas mulia orang tua, memperkenalkan dunia ini, sehingga ia bisa hidup mandiri. Semakin pandai si anak, maka semakin besar kemungkinan untuk berhasil dalam hidup. Tidak heran para orang tua berlomba mencari sekolah yang terbaik untuk anaknya, bila perlu dikirim ke luar negeri. Moral lebih penting dari pandai. Orang yang pandai tetapi tidak bermoral ibarat pisau yang sangat tajam tanpa gagang. Menanamkan moral yang baik pada anak harus dimulai sejak si anak mengenal dunia.

Menjadi tua dengan sehat, sejahtera dan berbahagia - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Menjadi tua dengan sehat, sejahtera dan berbahagia - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial

Setiap orang pasti menjadi tua (kalau tidak mati muda), akan tetapi kalau sakit-sakitan juga tidak enak, misalnya menderita tekanan darah tinggi, kencing manis, stroke, jantungan, rematik, asam urat, gagal ginjal, kanker, dan lain sebagainya. Banyak penyakit bermula jauh sebelum menjadi tua, karena itu mencegah lebih enak dan lebih baik daripada menjadi donatur tetap para dokter, rumah sakit dan pabrik obat. Banyak pensiunan yang menghabiskan uangnya hanya untuk belanja obat-obatan. Orang tua yang sehat tetapi miskin juga tidak enak, kemana-mana pergi minta ditraktir. Bekerja terus dimasa pensiun adalah paling baik, tidak tergantung kepada orang lain. Banyak juga orang kaya yang menjadi "miskin", karena seluruh harta kekayaan diwariskan semua kepada anak-anaknya.

Memberantas korupsi - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Memberantas korupsi - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial

Andaikata saat ini Indonesia memiliki pejabat jujur dan pandai sekelas Judge Bao, ditambah unit kerja sekaliber The Untoucheable, belum tentu mampu memberantas korupsi yang sudah membudaya, berurat berakar ke seluruh sendi kehidupan bangsa ini. Yang mungkin harus dipertimbangkan adalah cara menghilangkan niat untuk melakukan korupsi disetiap batin orang Indonesia. Orang bilang dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa tahu ?????

Keranjang bambu untuk kakek - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Keranjang bambu untuk kakek - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Parenting
Edukasi
Sosial
Buddhisme

Ketika mau berangkat ke sekolah, seorang anak laki-laki melihat ayahnya sedang menganyam keranjang bambu, karena ingin tahu iapun bertanya kepada ayahnya :"Ayah, keranjang itu untuk apa ?”

Antara puas dan tidak puas - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Antara puas dan tidak puas - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Banyak orang yang tidak pernah puas, riwayat hidupnya diisi dengan mengejar segalanya, kalau bisa melebihi semua orang lain di dunia ini. Ia ingin sukses, sukses dan sukses. Ibarat memetik mangga, orang harus manjat pohon, penuh dengan risiko. Setelah memetik secukupnya, ia seharusnya turun dulu untuk menikmati buah mangga yang sudah ia petik bersama dengan keluarga dan teman-teman. Andaikata ia hanya memetik dan memetik terus menerus dari pagi sampai sore, maka perutnya pasti lapar, badannya pasti lelah dan seluruh tubuhnya pegal pegal minta diurut. Itulah yang namanya tidak pernah puas, alias serakah. Banyak orang sesudah tua baru sadar, bahwa masa mudanya hanya diisi dengan mengejar dan mengejar materi, dan ternyata materi tidak bisa diandalkan untuk membuat agar usianya tetap muda, materi juga tidak bisa membeli nyawa agar tetap hidup.

Hadiah dari teman - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Hadiah dari teman - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Kemarin siang saya menerima sebuah hadiah, mestinya sangat mahal harganya, dibeli dari tempat yang jauh diseberang lautan. Yang luar biasa, hadiah itu diberikan dihadapan para bhikkhu, para pandita dan para umat, dalam sebuah acara syukuran yang khusus diadakan untuk yang memberikan hadiah tersebut. Saya seharusnya tidak layak menerima hadiah tersebut, karena memang saya bukan menjadi bintang saat itu. Si pemberi hadiah mengatakan, bahwa saya adalah salah satu guru yang mengajarkan dan menuntun dia belajar Dhamma sejak 18 tahun yang lalu, sehingga tahun ini ia layak menerima penghargaan yang luar biasa di luar negeri.

Donor organ tubuh - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Donor organ tubuh - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial

Kalau setiap orang mau memberikan salah satu ginjalnya untuk orang lain, terutama saudara kandungnya sendiri, maka banyak penderita gagal ginjal dari Indonesia tidak perlu jauh-jauh ke Canton untuk mencari ginjal napi yang baru ditembak mati disana. Kalau yang hidup tidak mau memberi, maka yang baru mati saja diambil ginjalnya. Organ tubuh tidak boleh diperjualbelikan, karena melanggar undang-undang. Secara diam-diam memang ada orang yang memberikan ginjalnya dengan imbalan uang yang sangat besar, hal ini juga dapat kita saksikan di dalam tayangan sinetron. Banyak organ tubuh dapat kita berikan selama kita masih hidup, misalnya darah, sumsum tulang, ginjal, kulit, tulang, sperma, sel telur, dll. Akan tetapi ada juga organ tubuh yang baru dapat kita berikan setelah kita meninggal dunia, misalnya kornea mata, jantung, hati, pankreas dll.

Deterjen batin - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Deterjen batin - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Kalau ada jas kotor, kirim saja ke laundry untuk dry cleaning, kalau ada mobil kotor, kirim saja ke car-wash agar lebih kinclong, kalau kantor kotor, panggil office boy atau kontrak cleaning service, kalau rumah kotor panggil prt, untuk nyapu dan ngepel. Ingat,butuh biaya. Kalau pikiran yang kotor? Tidak ada orang lain yang bisa bantu membersihkan, biarpun dibayar dengan mahal sekali. Hanya meditasi yang bisa menolong. Oleh diri sendiri. (tentu didahului dengan pengertian yang benar dan pikiran yang benar tentung hidup dan kehidupan ini) Ingat, tidak butuh biaya, hanya butuh ketekunan dan waktu.

Cinta kebenaran - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Cinta kebenaran - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Komunikasi
Edukasi
Sosial

Orang yang mencintai kebenaran tidak akan berbohong, tidak akan berdusta, artinya akan berkata yang jujur dan sungguh jujur. Mencari orang yang pandai jauh lebih mudah daripada mencari orang yang jujur, itu kata ayah saya almarhum. Seringkali orang yang menyukai kebenaran, bicara seadanya, berterus terang, dianggap sebagai orang yang bodoh, mudah ditipu, mudah dibohongi.

Antara profil kepribadian dan keberhasilan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Antara profil kepribadian dan keberhasilan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Kalau kita mau beli mobil bekas, kita harus tahu spesifikasi mobil yang kita mau beli, kapasitasnya berapa cc, bahan bakarnya apa, pakai discbrake atau tidak,ada power steering atau tidak,ada power window atau tidak,memuat berapa penumpang,pernah tabrakan atau tidak,dan lain sebagainya. Paling aman ajak montir yang berpengalaman,supaya tidak tertipu.

Angsa bertelur emas - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Angsa bertelur emas - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Legenda ini bercerita tentang petani yang memiliki seekor angsa yang setiap hari bertelur emas. Keluarganya semakin sejahtera. Namun karena ingin lebih cepat kaya,isi perut angsa itu dibelah,angsanya mati, telur emasnya tidak ada lagi. Seharusnya si petani merawat si angsa dengan penuh kasih,diberi makanan yang membuat si angsa selalu sehat sehingga setiap hari dapat bertelur emas.

PREROGATIF - Dharma Kumara Widya

PREROGATIF - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Tidak boleh seorang bhikkhu mempertunjukkan mukjizat demi menarik umat, demikian secara tegas Buddha menetapkan dalam Vinaya (aturan bhikkhu) karena hal itu dapat menimbulkan pandangan keliru bahwa mukjizat merupakan tujuan dalam mencapai kebahagiaan. Buddha tidak menyangkal adanya mukjizat. Ada mukjizat berupa kesaktian seperti dapat terbang, dapat menghilang, dapat memperbanyak diri dan lain sebagainya. Ada mukjizat berupa kemampuan untuk dapat membaca pikiran orang lain.

Anak kurang ajar - Dr. R.Surya Widya, SpKJ.

Anak kurang ajar - Dr. R.Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Seorang laki-laki tua, usianya hampir 90 tahun, sekarat di atas tempat tidur di rumah sakit sejak beberapa bulan yang lalu.Anak-anaknya tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana. Salah satu anaknya kemudian bersembahyang kepada ibunya yang telah meninggal dunia beberapa bulan yang lalu,ia berdoa begini : "Oh mama yang telah berada di alam baka, semoga mama berbahagia di alam sana.

Air mengalir - Dr. R.Surya Widya, SpKJ.

Air mengalir - Dr. R.Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Tidak semua orang memiliki nasib yang baik, juga tidak semua orang memiliki nasib yang buruk. Ada yang dari muda sampai tua nasibnya tidak pernah baik,ada yang sejak muda sampai tua nasibnya baik terus, semuanya lancar. Sebagian orang mengatakan itu sudah ditakdirkan, ada orang yang mengatakan itu buah dari karma masa lalu.

DISKRESI - Dharma Kumara Widya

DISKRESI - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Pada suatu waktu di suatu perempatan lampu pengatur lalu lintas tidak berfungsi dengan normal di salah satu ruas jalan. Terjadi kemacetan yang parah karena tidak ada pengendara yang mau mengalah. Polisi datang ke tempat itu untuk mengatur lalu lintas. Polisi menghentikan suatu ruas jalan meskipun lampu hijau dan mempersilakan kendaraan di ruas jalan lainnya untuk melintas meskipun lampu merah. Dengan demikian maka kemacetan dapat terurai dan lalu lintas lancar kembali. Kewenangan polisi untuk melakukan hal itu disebut diskresi, yang dilakukan untuk kepentingan umum walaupun apa yang dilakukan dapat tidak sesuai dengan peraturan.

THE RIGHT MAN AND THE WRONG MAN - Dharma Kumara Widya

THE RIGHT MAN AND THE WRONG MAN - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Buddha disebut juga sebagai Dhammaraja atau Raja Dhamma, yang bermakna sebagai pemimpin Sangha (perhimpunan bhikkhu). Buddha membuat peraturan untuk ditaati oleh para bhikkhu dan menetapkan sanksi apabila ada pelanggaran aturan. Dalam rangka pengembangan Ajaran, Buddha dibantu oleh para siswanya. Ada Bhikkhu Sariputta yang merupakan siswa terpandai dalam Ajaran dikenal sebagai Dhammasenapati atau Panglima Dhamma.

Menjadi Lebih Mandiri dan Bertanggung Jawab: Kunci Menuju Kesuksesan Belajar di SMA

Menjadi Lebih Mandiri dan Bertanggung Jawab: Kunci Menuju Kesuksesan Belajar di SMA

Buddhisme
Edukasi

Sebuah penelitian yang dilakukan di SMA Dharmaputra Tangerang menyoroti pentingnya kemandirian belajar dan tanggung jawab siswa dalam meraih hasil belajar yang optimal, khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha. Penelitian ini menemukan bahwa siswa yang lebih mandiri dan bertanggung jawab cenderung memiliki hasil belajar yang lebih baik. Namun, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya kemandirian dan tanggung jawab belajar di antara siswa, yang sering kali tercermin dalam perilaku seperti mengabaikan tugas atau mencari jalan pintas dengan mencontek. Oleh karena itu, penting bagi guru dan orang tua untuk memberikan dukungan dan bimbingan agar siswa dapat mengembangkan kedua kualitas tersebut, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Minggu Buddha di Bali: Peran Kepemimpinan dan Budaya Organisasi

Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Minggu Buddha di Bali: Peran Kepemimpinan dan Budaya Organisasi

Buddhisme
Edukasi

Penelitian ini mengeksplorasi peran kepemimpinan dan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja guru Sekolah Minggu Buddha di Bali. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi sekolah dan budaya organisasi yang positif memiliki dampak signifikan terhadap kinerja guru. Ketika kepala sekolah memberikan arahan yang baik dan terdapat kepercayaan tinggi serta semangat inovasi di sekolah, kinerja guru cenderung meningkat. Kombinasi kedua faktor ini menunjukkan bahwa kerjasama dan dukungan antaranggota sekolah sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Temuan ini dapat menjadi panduan bagi sekolah lain dalam meningkatkan kinerja guru dan hasil belajar siswa, dengan memperhatikan peran penting kepemimpinan yang baik dan budaya organisasi yang positif.

Inovasi Guru Pendidikan Agama Buddha di Bali: Kunci Sukses dari Kepemimpinan dan Motivasi

Inovasi Guru Pendidikan Agama Buddha di Bali: Kunci Sukses dari Kepemimpinan dan Motivasi

Buddhisme

Kepemimpinan visioner membawa visi baru dan memengaruhi guru untuk memperkenalkan metode pembelajaran yang lebih efektif, sementara motivasi berprestasi mendorong guru untuk mencapai keunggulan dalam profesinya. Kombinasi kedua faktor ini memacu guru-guru untuk berinovasi, menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, dan memotivasi siswa untuk berkembang secara holistik. Dukungan dan pelatihan dari pemerintah dan lembaga pendidikan penting untuk memastikan peningkatan kualitas pembelajaran dan inovasi yang berkelanjutan dalam pendidikan Agama Buddha di Bali.

Kesabaran Adalah Praktik Pengendalian Diri Terbaik

Kesabaran Adalah Praktik Pengendalian Diri Terbaik

Buddhisme

Di zaman sekarang yang serba cepat, canggih, dan menonjolkan keegoan, cukup sulit menemukan sosok orang sabar, yang mampu memperlihatkan kestabilan emosi dan perasaannya dalam berbagai situasi dan kondisi.

Rahasia Sukses Guru Sekolah Minggu Buddha di Jakarta: Budaya Kerja dan Kedisiplinan Berperan Besar

Rahasia Sukses Guru Sekolah Minggu Buddha di Jakarta: Budaya Kerja dan Kedisiplinan Berperan Besar

Buddhisme

Dalam Sekolah Minggu Buddha di Jakarta, keberhasilan guru-guru dalam membentuk masa depan anak-anak memiliki rahasia tersendiri. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa budaya kerja yang positif dan tingkat kedisiplinan yang tinggi menjadi faktor utama dalam kinerja mereka. Budaya kerja yang kuat memberikan panduan dan motivasi bagi guru, sementara kedisiplinan membantu mereka menjalankan tugas dengan baik. Dari studi yang melibatkan 100 guru, terbukti bahwa semakin baik budaya kerja dan kedisiplinan, semakin tinggi pula kinerja guru-guru ini. Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin menjadi guru sukses di Sekolah Minggu Buddha, membangun budaya kerja positif dan menjaga kedisiplinan merupakan kunci penting untuk meraih kesuksesan dalam mendidik generasi mendatang.

Pandangan Keliru Orang-orang Mengenai Hidup Vegetarian dalam Agama Buddha Maitreya

Pandangan Keliru Orang-orang Mengenai Hidup Vegetarian dalam Agama Buddha Maitreya

Buddhisme

Pandangan keliru tentang hidup vegetarian di kalangan umat agama Buddha Maitreya di daerah Jelambar menjadi sorotan dalam artikel ini. Meskipun ajaran Buddha Maitreya menganjurkan pola makan vegetarian, banyak orang masih mempertahankan kebiasaan makan daging karena berbagai alasan, termasuk mitos tentang kekurangan gizi dan ketidaknyamanan. Artikel ini menyoroti pentingnya pemahaman yang tepat tentang manfaat hidup vegetarian dan upaya untuk meningkatkan kesadaran akan praktik ini di kalangan umat Buddha Maitreya.

Meningkatkan Inovasi Pembelajaran: Kunci Keberhasilan Guru di Sekolah Minggu Buddha

Meningkatkan Inovasi Pembelajaran: Kunci Keberhasilan Guru di Sekolah Minggu Buddha

Buddhisme

Penelitian ini menyoroti pentingnya inovasi pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa di Sekolah Minggu Buddha (SMB). Melibatkan 142 guru di SMB DKI Jakarta, temuan menunjukkan bahwa kepribadian proaktif dan motivasi berprestasi memiliki pengaruh signifikan terhadap inovasi guru dalam mengembangkan metode pembelajaran yang menarik dan efektif. Meskipun diakui pentingnya inovasi, masih ada tantangan dalam menciptakan perubahan dalam pembelajaran. Upaya meningkatkan kesadaran, pelatihan, dan dukungan dari pihak sekolah dan pemerintah diharapkan dapat membantu meningkatkan inovasi dalam pembelajaran, sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran dan minat belajar siswa di SMB.

Mengapa Umat Buddha Suka Mengoleksi Amulet?

Mengapa Umat Buddha Suka Mengoleksi Amulet?

Buddhisme

Amulet dalam praktik umat Buddha sering dianggap sebagai pelindung dan terkadang menjadi bagian dari tradisi turun-temurun. Meskipun demikian, ajaran Sang Buddha menekankan pengembangan batin daripada keterikatan pada benda-benda materi seperti amulet. Lebih dari sekadar jimat, amulet sering dianggap sebagai simbol, namun penting untuk tidak terlalu bergantung padanya, melainkan lebih fokus pada praktik ajaran Sang Buddha untuk mencapai kedamaian batin dan kebijaksanaan.

Makna Istilah dalam Buddhis - Dr. Dharma K. Widya

Makna Istilah dalam Buddhis - Dr. Dharma K. Widya

Buddhisme

MAKNA ISTILAH BUDDHIS

Kisah YM Sīvali: Penderitaan menyamar sebagai kesenangan dan berkah, kesulitan mematahkan semangat para pemalas: Asātarūpa-Jātaka (Jātaka 100)

Kisah YM Sīvali: Penderitaan menyamar sebagai kesenangan dan berkah, kesulitan mematahkan semangat para pemalas: Asātarūpa-Jātaka (Jātaka 100)

Buddhisme

Kisah ini diceritakan oleh Sang Guru ketika berada di Kundadhānavana dekat kota Kundiya mengenai Suppavāsā, seorang upāsika, yang merupakan putri Raja Koliya. Pada saat itu, ia telah mengandung seorang anak selama tujuh tahun dan sudah memasuki hari ketujuh penderitaan persalinannya dan rasa nyerinya berat sekali. Walaupun semua penderitaan berat itu, ia berpikir sebagai berikut, “Sang Bhagavā (Sang Buddha), Yang Tercerahkan Sempurna, membabarkan Dhamma dengan tujuan agar penderitaan ini dapat berakhir; Orang-orang pilihan Sang Bhagavā hidup demikian bajik sehingga penderitaan ini dapat berakhir; Nibbāna adalah tempat membahagiakan dan penderitaan ini benar-benar berakhir.” Ketiga pikiran itu merupakan penghiburan baginya selama dalam penderitaan hebatnya itu. Kemudian, ia menyuruh suaminya menemui Sang Bhagavā untuk memberitahukan keadaannya dan menyampaikan salam atas namanya.

Fang Sheng berbuah Lebat & kikis Ego & Kilesa

Fang Sheng berbuah Lebat & kikis Ego & Kilesa

Buddhisme

Dhammapada 129 & 130 adalah sebagian landasan kegiatan fang sheng (放生; melepaskan atau membebaskan hewan tangkapan). Jika dilakukan dengan serius, apalagi berulang-ulang, dan dengan keyakinan bahwa fang sheng adalah sesuai dengan ajaran Sang Buddha, fang sheng adalah salah satu perbuatan proaktif untuk menerapkan Dhammapada 129 & 130 sehingga merupakan salah perbuatan baik (kusala kamma) yang besar. Fang sheng tergolong abhaya dāna, yaitu memberikan dāna dalam bentuk rasa aman dan keyakinan kepada sang hewan sehingga ia merasa aman, bebas dari rasa takut dan bahaya dan yakin tentang nasibnya. Catatan: secara umum, abhaya dāna lebih sulit dilakukan daripada āmisa dāna.

Apakah Lebih? by Dr Dharma K Widya

Apakah Lebih? by Dr Dharma K Widya

Buddhisme

Merupakan pendapat umum kalau dokter yang mengerti masalah kesehatan dianggap lebih sehat dari mereka yang bukan dokter. Suatu kali ada sekelompok dokter yang berasal dari satu kelas semasa di Fakultas Kedokteran bertemu. Secara sederhana mereka mencoba melihat apakah kelompok mereka sebagai dokter, mempunyai kondisi kesehatan yang lebih baik dari dari orang-orang yang bukan dokter. Ternyata hasilnya sedikit mencengangkan, karena ternyata kondisi kesehatan mereka tidak banyak berbeda dengan kondisi masyarakat pada umumnya. Bagaimana bisa?

“PENGHORMATAN TERTINGGI“

“PENGHORMATAN TERTINGGI“

Buddhisme

Hidup dalam kebenaran, sebagai panutan laku, Dhamma yang dilaksanakan, setiap saat setiap waktu.

Apakah Agama Buddha yang Terbaik?

Apakah Agama Buddha yang Terbaik?

Buddhisme

Sebuah berita di media daring menyebutkan bahwa Buddhisme dinobatkan sebagai agama terbaik di dunia. Setelah dilakukan penelusuran, ternyata banyak media daring dengan berbagai bahasa yang memuat kabar demikian dan kesemuanya menyebutkan bahwa warta tersebut dikutip dari media Tribune de Geneve.   Ironisnya, beritanya tidak dapat ditemukan di Tribune de Geneve. Terlebih lagi, nama Linda Moulin, yang dicantumkan sebagai penulis berita, sejauh ini tidak terdaftar sebagai jurnalis media tersebut. Selain itu, tidak ditemukan laman resmi International Coalition for the Advancement of Religious and Spirituality (ICARUS), yang disebut sebagai lembaga yang menobatkan itu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa berita tersebut merupakan hoaks alias informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Bolehkah umat Buddha yang perumah tangga ikut vassa?

Bolehkah umat Buddha yang perumah tangga ikut vassa?

Buddhisme

Bolehkah umat Buddha yang perumah tangga ikut vassa?   Pertanyaan itu sering terlontar dalam pikiran penulis. Setelah berdiskusi dan bertanya dengan berbagai pihak, terjawablah sudah. Tentu saja, umat Buddha yang perumah tangga boleh mengikuti vassa.

KERENDAHAN HATI - Dharma Kumara Widya

KERENDAHAN HATI - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

"Terpujilah Sang Bhagavā, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna."

YTM? - Dharma Kumara Widya

YTM? - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Kalaulah ada yang bertanya, “Mengapa umat Buddha menyebut bhikkhu dengan Yang Mulia Bhante?” Tentu pertanyaan ini sukar dijawab. Dalam suatu acara wawancara di media sosial, Helmy Yahya pewawancara bertanya kepada Bhikkhu Uttamo Mahathera,”Mengapa Bhante mau menjadi bhikkhu?” Dijawab oleh Bhikkhu Uttamo Mahathera,”Karena merasa cocok.” Penyebutan Bhante di sini terasa pas karena istilah Bhante merupakan sebutan hormat (bermakna ‘Venerable Sir’), bahkan Sang Buddha sendiri pun disapa dengan kata Bhante oleh para siswa Beliau. Lalu mengapa Yang Mulia Bhante?

Mengungsi - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Mengungsi - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial

Setelah Gunung Merapi meletus sekitar seribu tahun yang lalu, letusan yang sangat luar biasa, sehingga debunya menutupi seluruh Candi Borobudur. Lebih hebat dari letusan tahun yang lalu. Waktu itu tidak ada pilihan lain, harus mengungsi ke daerah yang lebih aman, yaitu ke timur. Yang namanya mengungsi tentu berbeda dengan piknik, yang dibawa tentu seadanya, sehingga banyak yang tidak membawa serta kitab sucinya masing-masing. Ditempat yang baru tentu harus bertahan hidup, sehingga lupa dengan membaca kitab suci secara teratur.

DIKSI - Dharma Kumara Widya

DIKSI - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Seorang teman yang ahli bahasa menyampaikan bahwa kita perlu mempelajari makna diksi dalam membuat tulisan. Mereka yang memahami musik mendengar kata diksi tentu akan teringat kepada jenis musik Dixieland. Yang dimaksud dalam tulisan ini tentulah bukan soal musik tetapi diksi dalam bahasa yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dan bertujuan agar pembaca dapat memahami teks dalam tulisan. Diksi atau pilihan kata menjadi penting untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan perbedaan persepsi atau pemikiran.

PENGHARGAAN - Dharma Kumara Widya

PENGHARGAAN - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Sosial
Edukasi

Ada cerita di Facebook yang menyentuh hati. Cerita seorang berumur 100 tahun yang ingin membeli mobil baru. Namanya Richard Johnson, ia telah menabung untuk waktu yang sangat lama untuk dapat membeli sebuah mobil Chevrolet kecil. Kata akhiran let bermakna ‘kecil’, seperti dulu di Jakarta ada opelet yang berarti ‘Opel kecil’. Yang agak lucu adalah istilah mikrolet, mikro berarti kecil ditambah let yang juga berarti kecil. Richard ingin membeli Chevrolet yang berbentuk hatchback kecil.. Itu sudah menjadi cita-citanya tapi penghasilannya tidak cukup untuk membelinya. Maka ia menabung agar impiannya tercapai.

WAISAK DAN PENANGGALAN BUDDHIS - Dharma Kumara Widya

WAISAK DAN PENANGGALAN BUDDHIS - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Penanggalan Buddhis dimulai saat Sang Buddha mencapai Parinibbana dengan berlandaskan pada penanggalan yang telah ada saat itu. Merupakan penanggalan bulan (lunar) yang dilakukan penyesuaian dengan penanggalan matahari (solar) sehingga disebut sebagai penanggalan lunisolar. Secara sederhana agar bersesuaian dengan kalender matahari maka pada penanggalan bulan dilakukan penambahan bulan tambahan (yang disebut lun atau adhikamasa) sebanyak 7 bulan dalam kurun waktu 19 tahun penanggalan bulan.

YAYASAN DAN GALDA - Dharma Kumara Widya

YAYASAN DAN GALDA - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Sosial
Edukasi

Kalau ada seseorang sakit cukup berat dan memerlukan biaya cukup besar, biasanya secara spontan teman-temannya mengumpulkan dana untuk membantu. Dapat disebut sebagai penggalangan dana dalam skala kecil yang tidak memerlukan izin. Tentu berbeda kalau penggalangan dana dilakukan secara terbuka dalam skala besar yang banyak dilakukan oleh berbagai institusi termasuk yayasan. Acapkali penggalangan dana disingkat menjadi ‘galda’, tidak tahu penyingkatan ini sesuai atau tidak dengan ketentuan pembuatan singkatan. Kalau dianalogikan, maka pengumpulan dana bisa disingkat menjadi ‘pulda’ dan penyimpanan dana menjadi ‘panda’….

Keseimbangan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Keseimbangan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Edukasi
Buddhisme
Kesehatan

Keseimbangan sangat penting, tanpa keseimbangan hidup ini akan menjadi amburadul. Orang mulai belajar keseimbangan ketika mulai duduk, berdiri, berjalan, berlari, dan selanjutnya ketika belajar naik sepeda. Keseimbangan dibidang ekonomi sangat penting. Kalau belanja lebih besar dari penghasilan namanya defisit alias tekor, atau lebih besar pasak daripada tiang. Keseimbangan dibidang kesehatan juga sangat penting. Waktu tidur atau istirahat harus seimbang dengan waktu beraktivitas. Namanya homeostasis. Aktivitas parasimpatis harus seimbang dengan aktivitas simpatis. Kalau tidak seimbang maka tubuh ini tidak bisa sehat walafiat, tidak bisa segar bugar.

SALAH BANTAL - Dharma Kumara Widya

SALAH BANTAL - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Edukasi

Dalam masyarakat terkadang terdengar istilah salah bantal. Salah bantal merupakan keadaan leher yang kaku dan nyeri saat bangun tidur. Dapat disebabkan oleh posisi tubuh yang tidak tepat sehingga otot menjadi tegang, leher menjadi kaku, nyeri dan membuat susah menengok. Yang salah tentulah bukan bantalnya tetapi orangnya, tetapi yang disalahkan bantalnya sehingga disebut ‘salah bantal’. Kalau bantalnya bisa ngomong, mungkin akan bertanya, “Salah saya apa?”

THE RIGHT MAN - Dharma Kumara Widya

THE RIGHT MAN - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Edukasi
Sosial
Manajemen

Salah satu presiden terbesar dalam sejarah Amerika Serikat adalah Presiden Abraham Lincoln. Jasanya yang membuatnya selalu diingat adalah membebaskan perbudakan, suatu perbuatan yang dilakukan sesuai dengan hati nurani manusia walaupun untuk itu terjadi perang saudara yang memakan banyak korban. Perjuangan Lincoln untuk menjadi presiden merupakan kisah politik yang banyak diingat. Ketika itu terjadi persaingan keras antara Lincoln dengan William Seward, dan persaingan itu dimenangkan Lincoln yang tentu membuahkan kepahitan bagi Seward.

Peluang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Peluang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sosial
Edukasi
Buddhisme

Banyak orang ketika ditawarkan suatu kesempatan atau peluang tidak langsung menerima, pikir-pikir dulu katanya; dan seringkali tawaran itu ditolak karena berbagai alasan, yang paling sering adalah untuk mempertahankan status quo. Jarang sekali peluang datang untuk kedua kalinya, setelah yang pertama ditolak. Memang menerima tawaran untuk sesuatu yang kurang jelas mengandung risiko yang cukup besar. Bukankah untuk memperoleh anak harimau harus masuk ke kandang harimau?

Sehat Jiwa - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sehat Jiwa - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kesehatan
Buddhisme
Edukasi
Sosial

Seorang wanita berusia sekitar 60 tahunan, ada suami, ada 4 anak, 3 menantu, ada cucu, ada rumah, ada mobil, ada toko, pendek kata harta cukuplah. Seharusnya tidak ada masalah, hampir semua kebutuhan tersedia. Menderita serangan stroke ringan beberapa saat yang lalu, sekarang sudah pulih. Fisik sudah kembali sehat, tetapi mental belum. Perasaannya mudah menjadi cemas, selalu mengkhawatirkan hal-hal yang belum terjadi, pesimis terhadap hari depan. Tidak ada cucu kesepian, cucu datang merasa terganggu, serba salah.

JABATAN, HARUSKAH DIKEJAR? - Dharma Kumara Widya

JABATAN, HARUSKAH DIKEJAR? - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Ada satu cerita klasik tentang orang yang mengejar jabatan yaitu kisah Devadatta. Devadatta adalah sepupu dan ipar Buddha. Devadatta ditahbiskan menjadi bhikkhu bersama-sama dengan bangsawan lainnya yaitu Ananda, Bhagu, Kimbila, Bhaddiya, Anuruddha, dan tukang cukur mereka Upali di Anupiya, sewaktu Sang Buddha dalam perjalanan dari Kapilavatthu menuju Rajagaha. Para bangsawan itu meminta agar Upali ditahbiskan terlebih dahulu, sehingga mereka harus menghormatinya sebagai bhikkhu yang lebih senior dalam kebhikkhuan. Ini untuk melatih diri mengembangkan kerendahan hati.

Takut Mati - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Takut Mati - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ada orang yang susah tidur, karena takut setelah tidur besok pagi tidak bangun lagi. Anak kecil mungkin tidak tahu apa yang dinamakan mati, tetapi seorang orang dewasa pasti mengetahuinya. Yang jadi masalah adalah apa yang terjadi setelah mati, masih tanda tanya. Ada agama yang hanya memberikan dua pilihan sederhana, kalau bukan masuk surga, ya masuk neraka. Ada juga agama yang memberikan lebih banyak pilihan, kecuali masuk alam surga dan alam neraka, masih ada alam lainnya seperti alam binatang, alam setan, alam jin (asura), dan alam brahma. Selain itu ada pilihan yang lebih baik, yaitu tidak dilahirkan lagi sebagai makhluk apapun (mencapai Nibbana/Nirvana) alias terbebas dari dukkha.

TEMAN YANG HILANG - Dharma Kumara Widya

TEMAN YANG HILANG - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Sosial

Cerita Upatissa dan Kolita adalah merupakan contoh pertemanan yang baik. Keduanya tumbuh bersama sejak kecil. Setelah dewasa mereka merasa tidak puas dengan kesenangan inderawi dan ingin mencari Jalan Kebebasan. Kemudian mereka menjadi petapa di bawah bimbingan seorang guru bernama Sanjaya. Mereka mempelajari semua ajaran dengan baik dan ternyata semua ajaran itu tidak memuaskan mereka yang mencari Kebebasan. Mereka mengembara sampai akhirnya mereka berpisah dan Upatisa berkata kepada Kolita, “Sahabatku Kolita, siapa pun di antara kita berdua yang mendapatkan Kebebasan, harus segera memberitahukan kepada yang lain.”

PEMIMPIN,  HARUSLAH KOMUNIKATIF - Dharma Kumara Widya

PEMIMPIN, HARUSLAH KOMUNIKATIF - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Komunikasi
Manajemen

Ini kisah klasik dalam agama Buddha. Cerita tentang Kisagotami, seorang wanita muda yang menikah dengan pedagang kaya dari Savatthi. Ketika anak pertamanya yang berumur satu tahun sakit dan meninggal, ia sangat sedih. Ia berkeliling kota untuk mencari orang yang dapat menghidupkan kembali anaknya. Tiada seorang pun dapat menolongnya. Akhirnya ia dinasihati untuk menemui Buddha. Kisagotami datang membawa jenazah anaknya dan menceritakan kisah sedihnya. Buddha berkata bahwa ada satu cara untuk menyembuhkan kesengsaraannya. Kisagotami harus mencari biji lada dari rumah yang belum pernah terjadi kematian. Dengan gembira Kisagotami pergi untuk mencarinya. Tetapi ia tidak berhasil meskipun seluruh kota telah dijelajahinya.

Rencana - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Rencana - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Tidak ada orang yang merencanakan saat kematiannya. Semua orang ingin tidak mati-mati, kalau bisa. Memang ada orang yang ingin mati bunuh diri, karena tidak tahan dengan penderitaan dan kesulitan yang dialaminya. Memang ada yang berhasil bunuh diri, tetapi banyak juga yang gagal. Orang bilang : lahir, jodoh dan mati sudah suratan, sudah ditulis dari sononya. Kalau ada bocoran ya lumayan, bisa siap-siap sebelum terjadi. Mungkin yang pasti, semuanya harus bersyarat, berkondisi dan tergantung pada situasi yang menjadi landasannya. Tidak ada yang terjadi secara kebetula

MAKNA ISTILAH BUDDHIS - Dharma Kumara Widya

MAKNA ISTILAH BUDDHIS - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

1. NAMO BUDDHĀYA Bermakna hormat kepada Buddha. Diucapkan saat memberikan penghormatan di hadapan Buddharupang, saat akan memulai dhammadesanā/pidato/sambutan, saat batin dalam keadaan tidak tenang. Catatan: Tidak dipergunakan sebagai salam saat bertemu atau berpisah.

Bunga - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Bunga - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Edukasi
Sosial

Apabila sekuntum bunga yang indah, dari kuncup menjadi mekar selebar lebarnya, warnanya begitu cemerlang menarik hati. Semua yang melihat merasa kagum. Ada satu hal yang tidak bisa dihindari, yaitu setelah beberapa saat bunga itu akan layu dan rontok. Banyak orang lalu mengabadikannya dengan foto dan lukisan, namun bunganya tetap rontok dan kering. Keindahannya hanya menjadi kenangan saja. Wanita cantik juga begitu, ketika ia sedang muda belia, sedang molek moleknya, semua pemuda ingin menyuntingnya menjadi isteri, atau dijadikan simpanan. Meskipun sudah digunakan segala cara untuk mempertahankan kemudaannya, tetap saja suatu saat ia akan menjadi tua, kulitnya keriput, badannya bungkuk, ingatannya kabur, matanya lamur, kupingnya budek, akhirnya mati. Foto yang diambil ketika masih muda tentu tetap cantik, namun orangnya terus berproses menjadi tua.

MENGHARGAI –  MENGAPA TIDAK - Dharma Kumara Widya

MENGHARGAI – MENGAPA TIDAK - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Sebagai seseorang yang telah mencapai Kebijaksanaan dan Kesucian Sempurna, Buddha tetaplah seorang manusia yang berempati dan sangat menghargai orang lain. Ketika berkeinginan untuk menyampaikan Dhamma yang baru ditemukannya, Buddha berniat menyampaikan Ajaran Mulia itu terlebih dahulu kepada dua orang guru yang dahulu pernah mengajarkan ajaran kepadanya. Sayang keduanya telah meninggal dunia, maka Buddha kemudian mencari lima orang petapa yang mendampinginya saat menyiksa diri. Kelima petapa itu menjadi lima siswa pertama yang mengenal Dhamma pertama kalinya dengan khotbah Buddha – Dhammacakkappavattana Sutta (Khotbah Pemutaran Roda Dhamma).

TRUTHFUL DAN TRUSTWORTHY - Dharma Kumara Widya

TRUTHFUL DAN TRUSTWORTHY - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Mengapa para bangsawan sering disebut berdarah biru tentu sudah banyak diketahui orang. Ceritanya dulu para bangsawan (yang berkulit putih di negara Barat) kebanyakan tidak kena sinar matahari karena selalu berada dalam rumah sehingga kulitnya sangat pucat. Akibatnya pembuluh darah balik (vena) yang berwarna kebiruan di kulitnya sangat nyata terlihat sehingga disangka darahnya berwarna biru walaupun sebetulnya di dalam pembuluh darah itu mengalir darah yang warnanya merah. Sedangkan pekerja kasar yang sering terjemur sinar matahari kulitnya menjadi kecoklatan sehingga warna biru pembuluh tersebut tidak begitu tertampak. Sampai sekarang tetap dipakai sebutan berdarah biru bagi para bangsawan.

Tujuan hidup yang benar - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Tujuan hidup yang benar - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Hidup tanpa tujuan ibarat pergi berlayar di laut lepas tanpa kompas, juga tanpa rencana, terserah kearah mana angin bertiup kesitulah kapal terbawa. Banyak orang sampai sekarat mau mati juga tidak tahu hidup itu untuk apa ! Tujuan hidup yang pertama adalah yang terjauh, tersulit atau tertinggi; yaitu terbebas dari segala dukkha, atau mencapai kedamaian abadi atau mencapai keadaan nibbana. Ada tiga keadaan batin yang sesuai, yaitu menjadi arahat (savaka Buddha), pacceka Buddha atau Sammasambuddha. Suulliiiiiit sekali. Kalau mau, silahkan coba jalani 10 parami.

Tidak tahu atau buta hukum Karma - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Tidak tahu atau buta hukum Karma - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Andaikata setiap pelaku kejahatan mengetahui akibat dari perbuatan buruk yang akan dilakukannya, mungkin ia akan batal melakukan perbuatan jahatnya, karena tidak sebanding antara kenikmatan atau keuntungan yang diperoleh dengan penderitaan yang akan dialaminya. Sama seperti anak usia 1-2 tahun memasukkan kedua jarinya kedalam lubang stop kontak listrik di rumahnya. Berhenti berbuat jahat itu artinya berhenti melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Mengganti perbuatan jahat dengan perbuatan baik adalah lebih baik, yaitu perbuatan yang baik untuk diri sendiri dan bermanfaat bagi orang lain.

Tekad yang membaja - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Tekad yang membaja - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Tekad adalah keinginan yang sangat kuat, yang tidak akan luntur oleh waktu, tidak kering kena panas matahari, dan tidak hanyut oleh banjir bandang. Setelah bertekad menjadi siswa Sang Buddha, maka langkah berikutnya adalah rajin berdana, berhati-hati dalam bertindak agar tidak melanggar sila dan tekun meditasi (bhavana). Bagi para bhikkhu tentunya adalah mematuhi 227 sila kebhikkhuan. Hidup ini penuh dengan godaan, ada godaan yang ringan dan ada godaan yang besar; sehingga tidak jarang terjadi pelanggaran terhadap sila, ada pelanggaran ringan dan ada pelanggaran berat. Setelah terjadi pelanggaran, yang bisa dilakukan hanyalah pengakuan atau penyesalan, lalu diikuti dengan tekad yang kuat untuk tidak melakukan pelanggaran lagi ! Kalau masih ada pelanggaran lagi, lakukan lagi prosedur yang sama.

Sona yang banyak anak - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sona yang banyak anak - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Pada awalnya Sona adalah seorang isteri dari seorang pengusaha yang kaya, karena berpandangan bahwa banyak anak akan menjamin hari tua yang bahagia, maka ia bertekad untuk memiliki banyak anak. Ia kemudian memiliki 10 anak. Masa muda Sona disibukkan dengan hamil, melahirkan anak, membesarkan anak, mendidik anak, menyekolahkan anak dstnya, kemudian pada usia pertengahan ia sibuk mencari calon menantu dan mengawinkan 10 anaknya. Sebagai keluarga Buddhis yang kaya, keluarga Sona seringkali berdana kepada Sanggha yang dipimpin oleh Sang Buddha. Suami Sona kemudian meminta ijin dari Sona untuk menjadi bhikkhu, dan dijinkan oleh Sona. Sona lalu mewarisi harta kekayaan keluarga dari suaminya.

Sesudah mati - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sesudah mati - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ada agama tertentu yang tidak melakukan sembahyangan atau upacara khusus bagi yang mati, yang ada hanyalah upacara untuk menghibur keluarga yang masih hidup, yang mati itu urusan yang diatas katanya. Kalau yang mati itu masuk alam surga tidak ada masalah, namun kalau yang mati itu masuk alam setan, ia pasti pulang ke rumah, dan di rumah pasti ada fenomena yang aneh-aneh. Apa perlu panggil ghost buster? Penghuni alam setan itu memang tidak bisa terlihat oleh mata telanjang manusia biasa, namun kehadirannya bisa dirasakan dalam bentuk lain, seperti udara yang lebih panas, bau bunga tertentu atau suasana yang tidak nyaman. Yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada.

Ratu Mallika - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Ratu Mallika - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Pada suatu ketika Sang Buddha berdiam di dekat Kota Savatthi, dalam Hutan Jeta di Taman Anathapindika. Ratu Mallika datang menghampiri Sang Buddha lalu memberi hormat dan duduk di samping-Nya. Setelah itu Ratu Mallika bertanya : “Yang Mulia, apakah sebabnya mengapa di dunia ini terdapat perempuan yang buruk rupa, cacad, menyedihkan, dan juga hidupnya miskin, hanya memiliki sedikit harta, hampir tidak memiliki apa-apa dalam hidupnya dan tidak terpandang?”

Paritta, air dan kesembuhan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Paritta, air dan kesembuhan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Sering dikatakan bahwa paritta memiliki kekuatan perlindungan yang sukar untuk dijelaskan. Apakah paritta itu sendiri yang memiliki kekuatan setelah dibacakan ataukah ada makhluk baik lain yang berperan serta ? Menurut Prof Emoto (penulis buku The Power of Water), air yang dibacakan doa akan memiliki bentuk kristal yang indah, lebih indah dari air yang dicaci maki atau dibiarkan begitu saja. Mungkin saja air yang mendapat getaran paritta bentuk kristalnya akan berubah menjadi lebih baik atau lebih indah sehingga memberikan dampak positif.

Menyapu halaman - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Menyapu halaman - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Seorang bhikkhu tua, setiap hari setelah sarapan pagi, selalu menyediakan waktu untuk menyapu halaman vihara. Ada orang menyapu halaman adalah soal biasa, yang tidak biasa adalah karena si bhikkhu tua itu kakek guru dari kepala vihara. Karena merasa tidak enak hati si kepala vihara menghampiri kakek gurunya itu, memberi hormat dan bertanya : "Mengapa kakek guru setiap hari menyapu halaman vihara kita ini ? Mengapa tidak beri perintah saja kepada para bhikkhu yang lebih muda dan kepada para samanera untuk melakukannya ?"

Menghilangkan kebencian - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Menghilangkan kebencian - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Kalau ada orang membenci kita, itu memang urusan dia, bukan urusan kita. Yang penting adalah mengoreksi diri sendiri, supaya jangan tambah banyak lagi jumlah orang yang membenci diri kita. Kalau semakin lama semakin banyak yang membenci kita, itu artinya ada yang salah, perlu "turun mesin". Kalau kita yang membenci orang lain, maka ini menjadi "urusan" kita. Menghilangkan kebencian bukan urusan gampang. Kadang-kadang hanya mendengar namanya, hanya melihat fotonya, hanya melihat bayangannya saja sudah mau muntah. Gawat. Banyak umat Buddha tidak mau ke vihara karena sebel melihat tingkah laku seseorang, ada juga yang tidak mau ke vihara karena membenci umat yang lainnya. Masa iya, karena membenci seseorang lalu jadi keterusan membenci Sang Buddha ??? Apa perlu pindah agama ?

Melatih kesabaran - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Melatih kesabaran - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Banyak orang mengatakan : "Kesabaran itu kan ada batasnya !", itu artinya ia boleh marah, karena pihak yang membuat ia marah sudah keterlaluan. Terus :"Kalau dibiarkan, kepala kita juga pasti akan diinjak-injak olehnya !” .........................apakah itu betul ? Seharusnya kesabaran dilatih agar tidak ada batasnya, namun kesabaran yang dibarengi dengan kebijaksanaan. Bukan kesabaran yang dibarengi oleh kebodohan atau kegelapan batin, itu namanya putus asa, pasrah.

Latihan sila - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Latihan sila - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Pancasila agama Buddha itu bukan larangan, namun latihan yang harus dilakukan terus menerus dengan kesadaran penuh. Kalau hari ini melanggar sila bukan berarti harus segera masuk neraka, pelanggaran itu harus disadari, diakui secara jujur, sangat menyesal, lalu bertekad untuk tidak melanggar lagi. Itu namanya latihan. Akan tetapi apabila pelanggaran itu dilakukan terus menerus dengan sadar, tanpa ada penyesalan, maka setelah meninggal dunia sudah dipastikan akan menjadi penghuni alam neraka. Yang masuk neraka adalah yang melakukan pelanggaran, tidak dapat menyalahkan orang lain. Oleh karena itu lawan yang terbesar adalah ketidaktahuan atau kebodohan, yang diikuti dengan nafsu serakah yang luar biasa dan rasa benci yang berlebihan.

Kewajiban orang tua - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kewajiban orang tua - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Orang tua adalah guru yang pertama dan utama untuk tahun-tahun pertama kehidupan seorang manusia. Merawat bayi bukanlah pekerjaan yang mudah dan sederhana, tidak ada orang tua yang marah kalau tengah malam terbangun mendengar tangisan bayinya yang ngompol atau minta susu. Sayang anak itu kudu, tetapi tidak memanjakan anak secara berlebihan.

Keruntuhan atau kemerosotan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Keruntuhan atau kemerosotan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ada 4 hal yang akan menyebabkan keruntuhan atau kemerosotan seorang pria: yang pertama adalah suka menggoda kaum wanita, yang kedua adalah suka mabuk-mabukan, yang ketiga adalah suka berjudi dan yang keempat adalah berteman dengan orang jahat.

Judi - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Judi - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ada seorang ibu yang selalu mencatat nomor mobil yang baru tabrakan, lalu nomor tersebut dibelikan undian. Ada umat yang setiap minggu minta nomor ke bhante. Ada juga yang menggunakan jumlah uang yang terkumpul setelah kebaktian (dana paramita) untuk dibelikan nomor undian. Sejak zaman dulu banyak orang yang suka berjudi, tidak pandang bulu.

4 keberuntungan sebagai seorang Buddhis - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

4 keberuntungan sebagai seorang Buddhis - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Keberuntungan yang pertama adalah karena dilahirkan sebagai manusia. Kemungkinan untuk terlahir sebagai makhluk manusia adalah sangat kecil sekali, terutama untuk mereka yang banyak berbuat jahat dan sedikit berbuat baik. Untuk mereka yang rajin berbuat baik, sedikit berbuat jahat dan selalu menjaga agar pikirannya selalu bersih, kemungkinannya akan jauh lebih besar. Hanya di alam manusia muncul para Buddha, tidak di alam yang lain (alam neraka, alam binatang, alam setan, alam asura, alam dewa dan alam brahma).

Dhamma makes you more happy? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Dhamma makes you more happy? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Katanya di USA, diantara mereka yang memiliki IQ superior, hanya 20% yang hidupnya happy, sedangkan diantara mereka memiliki EQ yang bagus dan IQ rata-rata, terdapat 80 % yang happy hidupnya. Apakah dengan belajar dan mempraktekkan Dhamma,100 % bisa lebih happy? Mari kita buktikan bersama, bahwa setelah belajar dan praktek Dhamma, semua umat Buddha bisa lebih happy. Tujuan dari Buddhist Missionary adalah membabarkan Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya dan indah pada akhirnya, agar semua makhluk hidup lebih berbahagia.

Dari tempat gelap pergi ke tempat terang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Dari tempat gelap pergi ke tempat terang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ada orang yang sejak kecil hidup menderita, miskin, memiliki cacad atau banyak kekurangan, tersiksa, belum tentu makan setiap hari, tidak berpendidikan, penyakitan, dll. Jauh dari sejahtera, apalagi bahagia. Tidak ada peluang untuk belajar Dhamma, apalagi mempraktekkan Dhamma. Itu namanya hidup ditempat gelap. Kalau ada sedikit keberuntungan, mungkin ia bisa bertemu dengan orang pandai yang baik yang mau memberikan penerangan atau pencerahan, sehingga kemudian ia memiliki sadha, mempraktekkan sila, banyak berdana dan akhirnya memperoleh kebijaksanaan. Pasti hidupnya akan menjadi lebih baik, kualitas hidupnya meningkat, dan mencapai kemajuan batin.

Brahmadanda - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Brahmadanda - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Brahmadanda ini bicara mengenai bhikkhu Channa. Channa lahir pada saat yang bersamaan dengan Pangeran Sidhatta dari kasta Sudra. Ayahnya adalah kusir kereta istana Kapillavatthu, rumahnya ada di lingkungan istana. Sejak kecil Channa menjadi teman bermain Pangeran Sidhatta di dalam istana. Setelah besar ia menjadi kusir pribadi Pangeran Sidhatta. Ketika Sang Pangeran melihat 4 peristiwa, kusir Channa inilah yang menjawab semua pertanyaan Sang Boddhisatta mengenai orang tua, orang sakit, orang mati dan pertapa suci. Ketika Sang Pangeran Sidhatta meninggalkan isteri, anak, keluarga, istana dan tahta kebesarannya, Channa juga inilah yang menemani Sang Pangeran menunggang kuda Kanthaka. Di tepi sungai Anouma Sang Pangeran menanggalkan seluruh atribut kebesarannya, menanggalkan pakaiannya yang indah, memotong rambutnya, kemudian memerintahkan agar Channa membawa semuanya ini kembali ke istana.

Berpantang dan kesucian - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Berpantang dan kesucian - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Salah satu praktek Dhamma yang penting adalah berpantang untuk melakukan perbuatan yang tercela, berhenti melakukan kejahatan. Untuk umat biasa ada 5 pantangan, untuk anagarika/anagarini ada 8 pantangan, untuk calon bhikkhu (samanera) ada 10 pantangan dan untuk para bhikkhu ada 227 pantangan. Apakah setelah berpantang untuk melakukan kejahatan seseorang otomatis menjadi orang suci ? Jawabannya adalah masih jauh. Setelah berpantang melakukan perbuatan yang buruk, seseorang selanjutnya harus melakukan banyak perbuatan baik, disamping banyak melakukan pengorbanan dan kesempurnaan dalam perbuatan.

Baca paritta suci untuk fase terminal - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Baca paritta suci untuk fase terminal - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Tidak semua orang bisa meninggal dunia dengan damai dan mulus, tentu ada berbagai penjelasan untuk menerangkan sebabnya. Untuk mereka yang menderita sakit yang berat, seperti stroke sampai koma, kerusakan otak yang masif, kanker ganas stadium 4 dan lain lain, kelihatannya sangat menderita. Kalau para dokter sudah angkat tangan, apalagi keluarga. Biasanya segala cara sudah dicoba, dari pengobatan traditional sampai paranormal, dan belum tentu dapat memberikan kesembuhan yang bermakna. Pembacaan paritta suci biasanya akan sangat menolong. Silahkan dicoba.

Alam peta - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Alam peta - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Alam peta adalah alam setan, dimana penghuninya selalu kelaparan dan kehausan, pendeknya selalu kekurangan. Manusia bisa terlahir ke alam peta karena kekuatan keserakahan (lobha) dan kemelekatan. Siapapun yang dalam hidupnya selalu dicengkeram oleh kedua hal itu setelah meninggal dunia kemungkinan besar akan terlahir ke alam peta. Makhluk peta digambarkan sebagai makhluk yang buruk rupa, tidak proporsional, mulutnya kecil, giginya besar, perutnya sangat besar, tangan dan kakinya kurus kecil. Hidupnya sangat menderita, ibaratnya pengemis kelaparan lah.Yang mereka makan atau minum adalah hal-hal yang bagi kita menjijikkan, seperti air ludah, riak, ingus, nanah, darah kotor, air ketuban, kotoran manusia, kencing, dll.

Alam Asura - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Alam Asura - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Alam ini dihuni oleh makhluk yang sakti, galak, mau menang sendiri, angkuh, tidak sabaran, mudah tersinggung, kasar dan bengis. Termasuk ke dalam alam ini adalah para raksasa (butha), naga, garuda, yakkha, gandabha, peri dan makhluk sakti lainnya.

4 pertanyaan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

4 pertanyaan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Buddha pernah mengajukan 4 pertanyaan kepada seorang gadis muda sebagai berikut : Buddha: Engkau datang dari mana, gadis muda ? Gadis muda :Saya tidak tahu, bhante

Untuk yang sedang bersedih hati - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Untuk yang sedang bersedih hati - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Hidup ini adalah rangkaian peristiwa yang tidak semuanya indah, sebagian besar adalah peristiwa yang pahit untuk dirasa. Hampir semua orang batinnya penuh luka, sebagian tidak kunjung sembuh, karena hatinya bernanah dan membusuk, sehingga semakin menderita membeku. Tidak tahu siapa yang harus disalahkan, tidak tahu harus menuntut kemana. Ada yang menyalahkan orang lain, lalu mengamuk dan membunuh. Ada yang menyalahkan diri sendiri, depresi, lalu terus bunuh diri. Semakin sering terluka dan sembuh, meski tubuh penuh dengan luka parut, seharusnya batin semakin tegar, menghadapi hidup yang penuh dengan onak dan duri. Terkadang percuma minta tolong kepada yang lain, lebih baik menjadikan diri sendiri sebagai pulau penolong, mudah-mudahan sesudah kuat nanti bisa menolong orang lain. Kalau jalan ini penuh dengan kegelapan, carilah pelita penerang hati. Semoga sukses melalui lorong panjang kehidupan yang penuh dukkha. Meskipun malam hari gelap gulita, esok hari pasti fajar akan merekah dan mentari akan bersinar kembali. Bangkitlah kembali dengan semangat didada dan senyum dibibir.

Senyum mengubah dunia - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Senyum mengubah dunia - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial

Seorang karyawan senior yang hampir pensiun mengeluh kepada psikiaternya, bahwa orang orang disekitar dirinya ketus-ketus, bersikap masa bodoh, kurang peduli atau kurang hormat kepada dirinya. Oleh sang psikiater ia dianjurkan untuk mulai esok hari tersenyum, menyapa dengan ramah atau menegur dengan ceria semua orang yang ia jumpai. Sebagai orang yang hampir pensiun, ia merasa memiliki kedudukan yang tinggi, terhormat, lebih tua dari orang lain, lebih senior, lebih pengalaman dan lebih berwibawa; sangat sulitlah bagi dirinya untuk merendahkan diri dan menegur orang lain. Karena tidak berani menolak anjuran dokternya, esok hari ia mulai tersenyum, menyapa dengan ramah atau menegur dengan ceria semua orang yang ia jumpai, mulai dari tukang koran, pengantar susu, sopir pribadinya, tukang semir sepatu, resepsionis, penjaga pintu lift, satpam, sekretaris pribadinya, asistennya, office boy dll. Begitu sulit untuknya membuka mulut, melemparkan senyum atau mengeluarkan kata-kata yang ramah dengan ceria kepada orang orang yang dianggapnya lebih rendah atau lebih yunior dari dirinya; sungguh suatu siksaan. Namun yang lebih terkejut adalah mereka yang menerima senyum dan sapaan yang ramah serta ceria dari si orang tua. Mereka gelagapan kebingungan, sehingga sampai lupa bereaksi, terbengong-bengong, sebuah kejutan yang luar biasa. Wajah yang selama ini angker, menyeramkan, hanya bicara seperlunya, kini berubah total.

Pisau dapur - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Pisau dapur - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial

Pisau dapur hanya mengiris tajam kebawah, dan tumpul di atas. Katanya hukum di Indonesia seperti itu, hanya berlaku untuk orang kecil, miskin yang tidak tahu apa-apa, dan tidak berlaku untuk orang berpangkat, orang kaya dan banyak relasi. Apabila orang kecil melakukan kesalahan kecil dan ringan, hukumannya berat. Apabila orang besar melakukan kesalahan besar dan fatal, kalau toh dihukum ya hanya ringan-ringan saja (kamar tahanannya seperti hotel bintang 5).

Numpang hidup - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Numpang hidup - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial
Edukasi

Manusia hidup sangat sulit, karena harus memenuhi segala kebutuhan agar bisa hidup. Yang pasti harus makan, minum, punya pakaian, punya tempat berteduh yang aman, punya obat-obatan, punya teman, punya harga diri, punya kebanggaan dan seterusnya ...................., sehingga umat awam harus punya penghasilan sendiri. Setelah orang tuanya meninggal dunia, Sie Jin Koei mewarisi harta kekayaan yang tidak terhingga, karena orang tuanya adalah tuan tanah yang kaya raya. Karena tidak mampu mengelola kekayaan orang tuanya, dan karena hobbynya hanya belajar silat, maka lambat laun hartanya ludes, semua teman menjauh, ia menjadi miskin sekali, pamannyapun mengusir dirinya, sampai akhirnya ia putus asa dan ingin bunuh diri. Rupanya kekayaan saja tidak bisa menjadi jaminan untuk hidup yang sejahtera.

Menjadi tua dengan nyaman - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Menjadi tua dengan nyaman - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Kesehatan

Waktu berjalan terus, kalau tidak mati-mati ya menjadi tua. Kalau sakit-sakitan ya tidak enak, kantong kempes juga tidak enak, anak & menantu kurang perhatian juga kurang enak --> kesepian tidak punya teman juga hampa, tidak punya kesibukan hidup terasa kosong, sementara kekuatan berkurang, panca indra melemah. Kalau tidak mau sakit, ya jaga kesehatan. Kalau tidak mau melarat ya rajin menabung. Kalau anak mau berbakti ya syukur, kalau menantu penuh perhatian ya kebetulan. Kalau mau banyak teman ya banyak berbuat baik sejak muda, sehingga meskipun usia tambah terus, hati bisa tetap nyaman.

Melawan kanker ganas dengan kebahagiaan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Melawan kanker ganas dengan kebahagiaan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kesehatan
Buddhisme

Ada seorang dokter di Taiwan yang didiagnosis menderita kanker ganas di limpanya (Ca Lien). Ia menolak untuk dioperasi, disinar atau dikhemo, ia ingin menyembuhkan sendiri penyakitnya tersebut. Kanker disebabkan karena pembelahan sel yang berlebihan dan tidak terkendali, itu artinya tidak sehat. Dokter tersebut mau membuat seluruh sel tubuhnya menjadi sehat sesehat-sehatnya dengan caranya sendiri.

Kendalikan amarah sebelum amarah mengendalikan kita - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kendalikan amarah sebelum amarah mengendalikan kita - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Amarah adalah perasaan yang sangat kuat dan sangat merusak diri sendiri dan orang lain, juga bisa "membakar" rumah dan menghancurkan organisasi apa saja dan akhirnya menggali lubang untuk diri sendiri. Amarah bisa berlanjut dengan pertengkaran, perkelahian, penyiksaan, fitnah, penyerangan atau menyakiti diri sendiri. Efek pada tubuh sangat jelas, emosi yang berpijar membara membuat kelenjar hipofisis memerintahkan agar kelenjar suprarenal membanjiri sirkulasi darah dengan hormon adrenalin dan kortisol dengan akibat yang sangat luar biasa : darah dari daerah perut dialirkan ke otak dan otot (sebagai persiapan untuk fight atau flight), tekanan darah naik, denyut jantung lebih cepat, nafas memburu, suhu badan meningkat, banyak keringat; batin lebih waspada dan lebih berkonsentrasi menghadapi ancaman lingkungan. Kalau terus menerus seperti ini maka akan terjadi kelelahan yang luar biasa pada tubuh manusia. Masalah kesehatan segera menyusul, mulai dari sakit kepala, nyeri perut/lambung, cemas, depresi, hipertensi, eksim, serangan jantung sampai stroke.

Kalap - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kalap - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Kalap adalah suatu istilah untuk orang yang kehilangan pengendalian diri. Siapa saja yang membiarkan dirinya dikendalikan oleh perasaan kacau dan pandangan yang keliru akan terjatuh dalam kondisi yang tidak masuk akal. Pikiran, ucapan dan perbuatan akan menjadi berantakan, yah seperti anak kecil begitulah, dan akan bahan tertawaan orang lain yang sedang waras. Kalau kita tidak mengendalikan perasaan marah, maka amarah akan mengendalikan kita; kalau kita tidak mengendalikan perasaan dendam atau benci, maka dendam atau benci akan menguasai kita; kalau kita tidak mengendalikan keserakahan, maka keserakahan akan mengendalikan kita. Kalau kita tidak mau belajar dan berpikir jernih, maka kebodohan atau kegelapan batin akan terus menyelimuti diri kita.

EQ makes you promoted - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

EQ makes you promoted - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Edukasi
Buddhisme

Orang yang pandai mengendalikan perasaan, tidak mudah kalap, tidak mudah ngamuk, selalu tenang menghadapi berbagai situasi yang genting atau gawat, tidak mudah menyerah menghadapi kegagalan, berarti memiliki EQ yang lumayan. (Orang dengan IQ yang superior belum tentu memiliki kesabaran. Dengan IQ yang tinggi memang mudah cari kerja, karena memiliki ijazah dari S-1 sampai S-3. Tanpa memiliki EQ yang memadai, pasti tidak akan tahan lama). Orang seperti ini biasanya mudah naik pangkat karena diusulkan oleh orang lain, yang telah melihat kelebihannya. Cirinya yang utama adalah sabar, sabar menunggu. Kesabaran tidak muncul dengan sendirinya, harus berlatih sejak kecil. Orang tua adalah guru yang utama dan pertama, kalau orang tua lupa mengajarkan hal yang maha penting ini, maka si anak kelak menjadi orang yang tidak sabaran.

Disini senang, disana senang, dimana-mana hatiku senang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Disini senang, disana senang, dimana-mana hatiku senang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Edukasi

Sepenggal lagu gembira yang selalu dinyanyikan oleh para Pramuka. Saya juga dulu sering menyanyikan lagu ini (saya jadi anggota Pramuka dari tahun 1962-1981), tetapi baru sekarang saya sadari bahwa lagu ini mengandung makna yang sangat mendalam. Bergembiralah dan dan tertawalah sebelum tertawa itu dilarang! Orang yang selalu senang dan gembira adalah orang yang selalu bersemangat, tidak pernah putus asa. Penderitaan memang ada, tetapi jangan terlalu dipikirkan, yang penting adalah bergembira ketika mencari jalan keluarnya. Kegagalan atau kekecewaan akan menimbulkan perasaan murung atau sedih, perasaan takut atau kuatir, perasaan tertekan atau depresi, perasaan cemas atau tegang, semuanya itu akan membuat hidup ini lebih menderita, tidak bisa tidur nyenyak, jantung berdenyut lebih kuat dan lebih cepat, tekanan darah naik, kadar gula darah naik, kadar kolesterol darah juga naik, wajah terlihat kusut masai, hati terasa pedih - serasa disayat oleh sembilu, nafsu makan menghilang dan mulut terasa pahit.

Deposito uang vs deposito kebajikan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Deposito uang vs deposito kebajikan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Edukasi

Kalau kita menyimpan uang dalam bentuk deposito di bank, misalnya 10 juta rupiah, maka dalam waktu 10 tahun uang kita bisa menjadi 20 juta rupiah (kalau bunganya 10 % setahun). Juga harus dipertimbangkan bahwa uang kita ini dalam 10 tahun bisa juga turun nilainya kalau ada pemotongan uang, atau inflasi lebih cepat dari suku bunga bank ! Kalau kita berbuat baik dengan tulus senilai 10 juta rupiah, kira-kira apa yang akan kita dapatkan 10 tahun kemudian? Yang pasti kebajikan yang kita lakukan ibarat menanam benih, suatu saat pasti akan berbuah, dan tidak bisa dirampas oleh siapapun. Banyak rezeki, hidup sejahtera, bahagia, mendapat tempat yang terhormat dimana saja. Begitulah hukum karma bekerja.

Buang sampah - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buang sampah - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Edukasi

Kalau kita rajin membersihkan batin kita dari kekotoran batin, seperti keserakahan, kemelekatan, kebencian, dendam kesumat, kegelapan batin dan kebodohan, maka batin kita hari demi hari akan lebih bersih. Kita akan lebih murah hati, mudah memaafkan orang lain, lebih rendah hati, senang membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan, banyak sahabat, lebih bijaksana, pasti bisa hidup lebih bahagia.

Antara Mertua dan Menantu (2) - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Antara Mertua dan Menantu (2) - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ketika bertugas di sebuah kota kecil,ada teman dokter puskesmas yang bercerita bahwa pembantunya yang sudah bekerja puluhan tahun ternyata menderit tbc, sehingga terpaksa diberhentikan dengan berat hati. Pembantu tersebut (perempuan) yang berusia sekitar 60 tahun terpaksa harus mencari tempat berteduh,dan satu-satunya rumah yang bisa ia tempati adalah rumah anaknya yang laki-laki dan sudah berkeluarga dengan anak dua.

LEADER - Dharma Kumara Widya

LEADER - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Banyak terdapat good leader dalam dunia pemerintahan atau usaha. Mereka mempunyai kemampuan dalam memimpin, mengorganisasikan, mengarahkan dan memastikan agar tugas dan tujuan tercapai dengan baik sesuai dengan waktunya. Mereka mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan di saat yang sulit sekalipun, dapat dipercaya, berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang yang dipimpinnya, dan tidak kurang pentingnya: ‘tahan banting

MINDERWAARDIGHEID - Dharma Kumara Widya

MINDERWAARDIGHEID - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Suatu kali Buddha berjalan ke dekat tempat tinggal Aggika Bharadvaja. Melihat Buddha mendekat, Aggika Bharadvaja berteriak: “Berhentilah di situ, hai petapa gundul. Berhentilah di situ, hai petapa. Berhentilah di situ, hai manusia sampah!” Disebut dengan kata-kata yang tidak pantas demikian, Buddha tidak marah dan dengan tenang menjawab: “O, brahmana, dapatkah engkau mengenali manusia sampah? Dapatkah engkau mengetahui hal-hal yang membuat seseorang menjadi sampah?” Demikianlah dengan kebijaksanaannya Buddha kemudian menyampaikan Vasala Sutta kepada Aggika Bharadvaja yang kemudian menjadi sadar dan menjadi pengikut Buddha.

Anak-anak Airlangga - Dr. R.Surya Widya, SpKJ.

Anak-anak Airlangga - Dr. R.Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Raja Airlangga adalah raja besar yang memerintah kerajaan Medang (Jawa Timur) dari tahun 1019 sampai 1042. Hanya 23 tahun, sangat sebentar sekali. Setelah itu ia menjadi pertapa untuk menyucikan diri, dan dengan membagi negaranya menjadi dua ia telah meninggalkan bom waktu yang kemudian membuat rakyatnya menjadi sangat sengsara. Puterinya dari permaisuri tidak mau jadi ratu, lebih suka menjadi pertapa wanita,dikenal sebagai Wikuni Kilisuci.(Bhikshuni) Ia masih punya 2 orang putera dari selir, yang saling iri hati, masingmasing mau menang sendiri. Sehingga kerajaannya dibagi dua menjadi Jenggala dan Kediri (Panjalu), agar kedua putranya bisa menjadi raja sekaligus bersama-sama.

Agresif, defence mechanism yang  paling primitif - Dr. R.Surya Widya, SpKJ.

Agresif, defence mechanism yang paling primitif - Dr. R.Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Menyerang, memukul, menghancurkan, merebut, membunuh,menduduki,menyiksa,memperkosa dan semua tindakan agresif adalah defence mechanism yang paling primitif, sejak dulu begitu sampai kapanpun tetap begitu.

ESENSI KATA - Dharma Kumara Widya

ESENSI KATA - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Tanpa terasa ada banyak kata dalam bahasa Indonesia yag berasal dari bahasa Sansekerta (yang serumpun dengan bahasa Pali). Sangat populer tentu kata karma, dharma, aneka ( dari kata eka yang berarti satu diawali an sehingga bermakna tidak satu), pendeta (berasal dari kata pandita), biarawati (dari kata viharawati). Ada juga kata dana, graha (yang berarti rumah), harta (dari kata artha yang berarti uang atau kekayaan), laba (dari kata labha yang berarti untung). Banyak lagi yang lainnya.

SAMĀDHI BALA

SAMĀDHI BALA

Buddhisme

Mā pamādaṁ anuyuñjetha, Mā kāmaratisanthavaṁ. Appamatto hi jhāyanto, Pappoti vipulaṁ sukhaṁ. Jangan terlena dalam kelengahan, jangan terikat pada kesenangan-kesenangan indria. Orang yang waspada dan rajin bersamadhi, akan memperoleh kebahagiaan sejati.(Dhammapada, Syair 27)

Meningkatkan Kinerja Penyuluh Agama Buddha di Bali: Kunci Suksesnya Ada di Sini

Meningkatkan Kinerja Penyuluh Agama Buddha di Bali: Kunci Suksesnya Ada di Sini

Buddhisme
Edukasi

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan kinerja penyuluh agama Buddha di Bali, kunci suksesnya terletak pada disiplin kerja dan kepuasan kerja. Studi yang melibatkan 85 penyuluh agama Buddha di Provinsi Bali menemukan bahwa tingkat disiplin kerja yang tinggi, seperti patuh pada aturan dan tanggung jawab yang kuat, serta tingkat kepuasan kerja yang baik, seperti promosi jabatan dan kenaikan gaji yang memadai, berkontribusi pada peningkatan kualitas kinerja mereka. Gabungan keduanya membawa dampak positif yang signifikan. Namun, tantangan seperti kurangnya konsistensi dalam melaksanakan kegiatan pembinaan dan kurangnya komunikasi antar penyuluh perlu diatasi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya disiplin kerja dan kepuasan kerja, diharapkan kinerja penyuluh agama Buddha di Bali dapat terus meningkat, memberikan dampak positif bagi pembinaan umat Buddha dan masyarakat secara keseluruhan.

Meningkatkan Kinerja Dosen di Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha: Peran Kedisiplinan Kerja dan Inovasi Pembelajaran

Meningkatkan Kinerja Dosen di Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha: Peran Kedisiplinan Kerja dan Inovasi Pembelajaran

Buddhisme
Edukasi

Penelitian ini mengulas peran kedisiplinan kerja dan inovasi pembelajaran dalam meningkatkan kinerja dosen di Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha. Melibatkan 60 dosen sebagai responden, penelitian ini menemukan bahwa kedisiplinan kerja dan inovasi pembelajaran berkontribusi positif dan signifikan terhadap kinerja dosen. Kedisiplinan kerja mencerminkan tanggung jawab dosen terhadap tugas-tugasnya, sementara inovasi pembelajaran menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik bagi mahasiswa. Dengan demikian, peningkatan kinerja dosen dapat dicapai melalui dukungan institusi pendidikan dalam memfasilitasi kedisiplinan dan pengembangan inovasi pembelajaran.

Menemukan Kebahagiaan di Tengah Kesulitan

Menemukan Kebahagiaan di Tengah Kesulitan

Buddhisme

Seorang petani, Budi, mempraktikkan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerima kenyataan tanpa berkecil hati, dia menemukan kedamaian di tengah tantangan pertanian yang sulit. Dengan kerja keras dan kesabaran, ia mencapai kesuksesan dan menginspirasi tetangganya untuk menjalani kehidupan dengan penuh ketenangan dan harapan.

Sabar, Sadar, Belajar

Sabar, Sadar, Belajar

Buddhisme

Sebuah pertanyaan yang sering kali kita ajukan terkait dengan respon terhadap suatu masalah yaitu, "Apakah ini buah dari karma buruk masa lampau? Ataukah ini sebuah buah karma buruk dari masa kini?” Pertanyaan demi pertanyaan sering kali menjadi bagian kisah kehidupan kita yang kita ajukan guna memberikan kesempatan kepada kita untuk mencari alasan mengapa suatu kejadian tidak kita terima kedatangannya.

Rahasia Sukses Belajar Bahasa Inggris di SMP Swasta Kota Tangerang

Rahasia Sukses Belajar Bahasa Inggris di SMP Swasta Kota Tangerang

Buddhisme

Dalam lingkungan SMP Swasta di Kota Tangerang, semangat belajar dan gaya belajar siswa menjadi fokus utama untuk meraih prestasi belajar yang optimal, terutama dalam pelajaran bahasa Inggris. Penelitian ini menyoroti pentingnya motivasi belajar dan pemahaman tentang gaya belajar individu terhadap hasil belajar siswa. Temuan menunjukkan bahwa semangat belajar yang tinggi dan pemahaman yang baik tentang gaya belajar individu memiliki dampak positif yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Dukungan dari guru, orang tua, dan lingkungan belajar yang mendukung sangatlah penting dalam membantu siswa mencapai potensi belajar mereka secara maksimal. Dengan memahami peran kunci semangat belajar dan gaya belajar dalam meraih prestasi belajar, diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pendidikan Bahasa Inggris di SMP Swasta Kota Tangerang.

Menuju Sukses di Sekolah: Peran Atmosfer dan Disiplin Belajar di SD Swasta Beryayasan Buddha Tangerang

Menuju Sukses di Sekolah: Peran Atmosfer dan Disiplin Belajar di SD Swasta Beryayasan Buddha Tangerang

Buddhisme

Penelitian ini menginvestigasi peran atmosfer sekolah dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa di SD Swasta Beryayasan Buddha di Tangerang. Data dari 120 siswa Kelas V dikumpulkan menggunakan angket. Hasil menunjukkan bahwa atmosfer sekolah yang kondusif dan tingkat disiplin belajar yang baik memiliki dampak positif terhadap prestasi belajar siswa. Lebih lanjut, gabungan keduanya memiliki dampak yang signifikan terhadap prestasi belajar. Temuan ini menekankan pentingnya menjaga suasana sekolah yang nyaman dan mendorong siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh demi meningkatkan prestasi belajar.

Menumbuhkan Kinerja Guru Agama Buddha di Sekolah Dasar: Kunci Komitmen dan Motivasi

Menumbuhkan Kinerja Guru Agama Buddha di Sekolah Dasar: Kunci Komitmen dan Motivasi

Buddhisme

Penelitian ini menyoroti peran komitmen diri dan motivasi diri dalam meningkatkan kinerja guru agama Buddha di sekolah dasar sekitar Jabodetabek. Dengan melibatkan 130 guru, temuan menunjukkan bahwa komitmen dan motivasi diri secara bersama-sama memiliki dampak signifikan pada kinerja guru. Guru yang memiliki tingkat komitmen dan motivasi yang tinggi cenderung menunjukkan kinerja yang lebih baik. Implikasi penelitian ini adalah pentingnya pengembangan profesionalisme guru melalui peningkatan komitmen dan motivasi diri, yang dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Dukungan dan insentif dari pihak terkait juga dianggap sebagai investasi yang berharga untuk masa depan pendidikan bangsa.

Kajian Paṭiccasamuppāda tentang Fenomena Pandemi Covid-19

Kajian Paṭiccasamuppāda tentang Fenomena Pandemi Covid-19

Buddhisme

oleh Fenni Rus Lie, Mettadewi Wong, Edi Priyono Pandemi COVID-19, yang bermula dari kasus pneumonia misterius pada Desember 2019, membawa dampak global yang signifikan. Penelitian ini mengeksplorasi penyebab, proses terjadinya, solusi, dan keseimbangan alam dalam menghadapi pandemi. Dengan menggunakan metode library research dan analisis interaktif Miles dan Huberman, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab pandemi adalah terganggunya keseimbangan alam dan kamma.

Belajar dari Sifat-Sifat Luhur YA Sāriputta

Belajar dari Sifat-Sifat Luhur YA Sāriputta

Buddhisme

Orang yang bebas dari kemarahan, yang taat pada tugas agama, yang mematuhi sīla, yang bebas dari nafsu rendah, yang dirinya terkendali, yang sedang memikul tubuh terakhirnya, dialah yang saya sebut sebagai brahmana.

Belajar dari Sifat-Sifat Luhur YA Sāriputta

Belajar dari Sifat-Sifat Luhur YA Sāriputta

Buddhisme

Di stanza 400 Kitab Penjelasan Dhammapada (Dhammapada-atthakathā) dikisahkan bahwa pada suatu kali, ketika YA Sāriputta berada di desa kelahiran beliau, yaitu Nālaka, dengan rombongan besar bhikkhu, beliau datang ke rumah Rūpasārī, ibunda beliau,* dalam perjalanan beliau ber-piṇḍapāta. Sang ibunda memberi tempat duduk kepada beliau dan menyajikan makanan, tetapi saat melakukannya, sang ibunda mengucapkan kata-kata penghinaan: “Wahai, pemakan sisa orang lain! Saat kamu tidak mendapatkan sisa bubur beras yang sudah asam, kamu pergi dari rumah ke rumah di antara orang yang tidak dikenal, menjilati sisa-sisa dari bagian belakang sendok! Dan itulah alasan kamu meninggalkan kekayaan kita yang bernilai delapan puluh crore (1 crore= 10 juta keping uang) dan menjadi bhikkhu! Kamu telah menghancurkanku! Sekarang lanjutkan dan makanlah!”

BĀLA ASEVANĀ
by. Dr Dharma K Widya

BĀLA ASEVANĀ by. Dr Dharma K Widya

Buddhisme

tidak bergaul dengan orang tidak baik merupakan berkah utama. Sampai dengan saat ini ajaran ini sangat relevan dan sangat perlu dilaksanakan. Namun mungkin keadaan saat ini sudah lebih canggih. Kalau dulu orang tidak baik mudah dikenali dari perkataan atau perbuatannya, saat ini mungkin beda. Bisa saja orang tidak baik tertampak baik dari luar, pandai bicara dan berperilaku halus, namun batinnya tidak jujur dan tulus.

PENGHORMATAN TERTINGGI KEPADA ORANGTUAKU TERCINTA DAN LELUHUR DI ALAM SANA

PENGHORMATAN TERTINGGI KEPADA ORANGTUAKU TERCINTA DAN LELUHUR DI ALAM SANA

Buddhisme

Kurangkapkan kedua tanganku Bersikap anjali di hadapan altarmu Kutancap dupa nan harum semerbak Mengirimkan doa kepadamu Beragam makanan, buah, dan minuman Kami persembahkan untukmu Semoga diterima dengan baik Sebagai ungkapan kasih sayangku

Paṭipatti Pūjā

Paṭipatti Pūjā

Buddhisme

Sore di pertengahan Juli lalu, akhirnya kami sampai di Candi Mendut yang terkenal itu. Candi itu tampak begitu  anggun dan kokoh.  Ada tangga naik dan pintu masuk  yang menghadap ke barat-daya. Kami bersyukur dapat melakukan padakkhiṇa (Pali; Sans. pradaksina) di lorong yang mengelilingi tubuh candi. Selesai prosesi padakkhiṇa, di luar dugaan, cucuku mendekat dan bertanya: “Mengapa oma berjalan mengelilingi candi?” Ahaaa…. Senyum lebar menghias bibirku. Sepasang mata polos yang selalu ingin tahu menatapku penuh harap. Kuangkat tubuh mungilnya tinggi-tinggi, lalu kupeluk dia penuh cinta, dan balik bertanya: “Ken sayang oma?” penuh semangat dia mengangguk dan memelukku. Begitulah ketika kita mencintai seseorang, semua momen terasa membahagiakan.

Penghormatan Tertinggi

Penghormatan Tertinggi

Buddhisme

Ayo, siapa kira-kira yang seharusnya mendapat penghormatan tertinggi dari kita? Menurutku, jawabannya adalah kedua orang tuaku, terutama kepada ibuku. Walaupun sikapku tidaklah sempurna, aku sangat menyayanginya; namun aku tidak pernah bisa memanjakan ibuku baik dengan kata-kata dan perbuatan karena aku termasuk tipe brangasan; terlebih lagi menurut para tetua, aku dan ibuku ciong mulut; maka, kalau ngobrol tidak bisa lebih dari lima menit; pastilah kami bersilang pendapat. So, aku hanya bicara seperlunya saja. Namun, aku menjadi anak siaga untuk beliau. Secara diam-diam kuperhatikan semua kebutuhan dan kesehatan beliau.

Kesalahan Jangan dicari-cari

Kesalahan Jangan dicari-cari

Buddhisme

Manusia tidak luput dari kesahalan yang setiap harinya di perbuat, karena manusia masih terikat dalam hukum karma

Senandung - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Senandung - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ayah saya bisa main harmonika, tetapi tidak bisa bernyanyi. Dan ia juga bisa bersenandung, menyanyikan lagu-lagu pada zaman itu, seperti Ramona, Rose Marie, Aikoku No Hana, Ombak Samudra, dan beberapa lagu Mandarin. Orang yang sedang kesakitan dan sedang kesusahan tidak bisa bersenandung, tidak percaya? Karena hanya batin yang bergembiralah yang menjadi landasan untuk bisa bersenandung. Hidup ini memiliki corak dukkha, semua orang pasti pernah sakit gigi, sakit perut, batuk pilek, pegal linu, dan semua penyakit umum lainnya, ada juga yang menderita penyakit yang lebih berat seperti kena batu ginjal atau batu empedu, rematik, stroke ringan, sakit kepala dan lain-lain, ada juga yang menderita penyakit yang lebih berat lagi seperti leukemia, payah jantung, gagal ginjal, stroke berat dan lain-lain. Akhirnya pasti mati.

DUKACITA - Dharma Kumara Widya

DUKACITA - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Kata dukacita merupakan kata yang sangat dikenal, berasal dari Bahasa Pali/Sansekerta. Kata duka dari dukkha yang berarti susah atau menderita, kata cita dari citta yang berarti kesadaran (consciousness).

SILA KETIGA DAN REMAJA - Dharma Kumara Widya

SILA KETIGA DAN REMAJA - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Salah satu topik yang mungkin agak jarang dibahas adalah tentang sila ketiga dari Pancasila Buddhis. Jarang dibahas mungkin karena menyangkut masalah yang sensitif sehingga kurang nyaman untuk dibicarakan. Namun demikian sebagai salah satu bagian dari Pancasila yang seyogianya diikuti oleh semua umat Buddha termasuk remaja, sila ini perlu dipahami secara baik.

Pindah Agama Cari Kesembuhan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Pindah Agama Cari Kesembuhan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sosial
Edukasi
Buddhisme

Ada seorang wanita setengah baya jatuh sakit, lama tidak sembuh-sembuh. Lalu ada tawaran dari rohaniwan agama lain mengenai mukjizat penyembuhan, tetapi dengan syarat semua benda yang dianggap berhala harus disingkirkan atau "dihancurkan." Karena ingin sembuh, si wanita lalu pindah agama. Setelah sekian lama belum sembuh juga, si rohaniwan mengatakan itu terjadi karena kurang yakin dan karena suaminya belum pindah agama mengikuti istrinya.

BERSAMVEGACITTA - Dharma Kumara Widya

BERSAMVEGACITTA - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Ditinjau dari aspek bahasa, frasa “Samvegacitta atas wafatnya …………” agaknya kurang tepat karena samvegacitta adalah kata benda. Kata samvega merupakan kata yang tidak ada terjemahannya secara pas, secara singkat dapat berarti keterguncangan batin karena sesuatu yang menggugah yang menyebabkan seseorang menyadari ketidakkekalan kehidupan, sehingga bertekad untuk segera terlepas dari samsara. Dapat antara lain karena melihat kematian, penderitaan, tempat suci atau dikembangkan dengan meditasi kematian (marananussati). Ada cerita dewa Subrahma tiba-tiba kehilangan lima ratus dewi pengikutnya. Dengan mata dewanya ia melihat bahwa para pengikutnya itu telah meninggal dan terlahir kembali di neraka Avici. Dewa Subrahma merasa sedih dan kemudian melihat bahwa dirinya akan meninggal dalam tujuh hari untuk terlahir di neraka itu. Hal ini menimbulkan keterguncangan batin yang hebat, ketakutan dan kengerian. Maka ia segera menemui Sang Buddha untuk memohon agar diberitahu jalan pembebasan. Dengan nasihat Sang Buddha maka iapun dapat terbebas dari ketakutan itu dan mencapai tingkat kesucian pertama.

KETIKA UMAT BERTANYA - Dharma Kumara Widya

KETIKA UMAT BERTANYA - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Ada pertanyaan retorika yang menarik, bolehkah umat Buddha tidak mengikuti pendapat bhikkhu yang dirasanya tidak benar? Pada umumnya umat Buddha yang baru mengenal agama Buddha menganggap bhikkhu sebagai manusia ‘setengah dewa’. Hidupnya sederhana, harus menjalankan 227 sila, tidak punya harta kekayaan, tidak menikmati pertunjukan. Dibandingkan dengan umat Buddha yang cuma menjalankan 5 sila, hidup banyak kesenangan indera, mempunyai harta kekayaan.

ETIKA DAN PERATURAN - Dharma Kumara Widya

ETIKA DAN PERATURAN - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Sosial
Edukasi

Kata etika berasal dari Bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan, atau adat kebiasaan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa etika adalah aturan moral yang menjadi pedoman perilaku seseorang berkaitan dengan baik dan buruk atau pantas dan tidak pantas. Dalam masyarakat ada etika umum yang sepantasnya dilakukan misalnya di dalam bis seorang anak muda memberikan tempat duduknya kepada seorang tua yang baru naik dan tidak mendapat tempat duduk. Kalau tidak dilakukan berarti melanggar etika tapi tidak termasuk ‘pidana’.

TANGGUNG JAWAB - Dharma Kumara Widya

TANGGUNG JAWAB - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Sosial
Edukasi

Menteri Olimpiade Jepang pada tahun 2019 menyatakan mundur dari jabatannya. Katanya, ”Saya merasa harus bertanggung jawab dan menyerahkan pengunduran diri saya”. Di Jepang apabila seseorang merasa dirinya gagal sebagai pemimpin, ia tidak akan mengemukakan banyak alasan ataupun mencari kambing hitam tetapi segera meminta maaf secara terbuka dan mengundurkan diri dari jabatannya. Ada seorang penyanyi band pria, dalam keadaan mabuk tanpa sadar mencium seorang gadis, segera meminta maaf dan mundur dari kegiatan hiburan untuk selamanya karena merasa bertanggung jawab atas kejadian itu.

Forgive and Forget - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Forgive and Forget - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Edukasi

Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasa kecewa, dikecewakan oleh manusia lain, oleh keadaan/situasi, oleh karma buruk, oleh pekerjaan, dan lain sebagainya. Perasaan kecewa muncul mungkin karena diperlakukan tidak adil, difitnah, dirugikan, dihina, ditipu, dan lain sebagainya. Pada saat ini peristiwa itu sudah lewat, namun seringkali kesan negatifnya masih melekat dalam alam sadar atau alam bawah sadar kita, sehingga masih ada perasaan dongkol, marah, benci, dendam yang menyala, menggelora, membakar, atau bisa juga sudah mulai mereda, tinggal bara api yang masih menyala redup. Yang bisa kita lakukan adalah memaafkan dengan tulus, karena memang sesungguhnya peristiwa yang mengecewakan itu merupakan buah dari karma buruk kita sendiri. Mengapa kita harus menyalahkan pihak lain?

HASTA BRATA - Dharma Kumara Widya

HASTA BRATA - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Manajemen
Edukasi

Teori tentang pemimpin ada banyak sekali. Sangat populer di kalangan pebisnis adalah model kepemimpinan transformasional. Dikatakan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai pendidikan yang baik, berkualitas tinggi, dan menginspirasi, bisa menentukan tujuan yang benar bagi anggotanya dan bagi dirinya sendiri. Lainnya adalah model kepemimpinan yang otoriter, demokratis, delegatif, dan transaksional. Masing-masing mempunyai gaya sendiri, kelebihan dan kekurangan sendiri.

ANTARA CHANDA DAN TANHA - Dharma Kumara Widya

ANTARA CHANDA DAN TANHA - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Sosial
Edukasi

Bolehkah orang mempunyai keinginan untuk menjadi presiden? Tentu saja boleh, ada seorang petani kacang di Amerika Serikat dapat menjadi presiden Amerika Serikat. Sebelumnya berdinas sebagai perwira di Angkatan Laut, kemudian menjadi petani kacang. Lalu memasuki politik dan berhasil menjadi gubernur. Keinginannya melanjut untuk menjadi presiden. Untuk itu ia berjuang keras, kepada semua orang yang ditemuinya ia berkata, “My name is Jimmy Carter and I'm running for President”. Dan akhirnya setelah melalui perjuangan yang berat, ia menjadi presiden Amerika Serikat ke-39. Ia dikenal sebagai penganut agama yang taat, seorang yang baik dan jujur.

Berpantang dan Kesucian - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Berpantang dan Kesucian - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Salah satu praktik Dhamma yang penting adalah berpantang untuk melakukan perbuatan yang tercela, berhenti melakukan kejahatan. Untuk umat biasa (upasaka/upasika) ada 5 pantangan, untuk para anagarika/anagarini ada 8 pantangan, untuk calon bhikkhu (samanera) ada 10 pantangan dan untuk para bhikkhu ada 227 pantangan. Apakah setelah berpantang untuk melakukan kejahatan seseorang otomatis menjadi orang suci? Jawabannya adalah masih jauh. Setelah berpantang melakukan perbuatan yang buruk, seseorang selanjutnya harus melakukan banyak perbuatan baik, selain itu banyak melakukan pengorbanan dan kesempurnaan dalam perbuatan.

DEMI KEMANFAATAN BERSAMA - Dharma Kumara Widya

DEMI KEMANFAATAN BERSAMA - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Suatu kali bhikkhu Udayin mengunjungi seorang wanita muda yang baru saja menikah. Ia duduk berdua dengan wanita itu di tempat yang terpencil, berbincang tentang masalah keduniawian. Visakha seorang umat Buddha yang dihormati melihat mereka duduk di sana dan berkata kepada bhikkhu Udayin, “Adalah tidak benar dan tidak tepat, Bhante, untuk duduk berdua seperti ini. Meskipun Bhante tidak mempunyai nafsu indera untuk berhubungan badan, terdapat orang-orang yang tidak percaya yang sulit untuk diyakinkan.” Hal ini disampaikan kepada Buddha yang kemudian menetapkan peraturan: “Apabila seorang bhikkhu duduk bersama dengan seorang wanita berdua saja di tempat tertutup sedemikian rupa sehingga seorang upasika yang kata-katanya dapat dipercaya yang melihat mereka mengatakan bahwa bhikkhu itu melakukan pelanggaran parajika atau sanghadisesa atau pacittiya, maka bhikkhu itu harus diperiksa sesuai dengan apa yang dikatakan oleh upasika itu. Ini adalah pelanggaran peraturan aniyata.”

HARASSMENT – DON’T LETĝg - Dharma Kumara Widya

HARASSMENT – DON’T LETĝg - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Harassment atau pelecehan adalah perilaku yang menyebabkan seseorang merasa tidak senang atau dipermalukan baik secara fisik maupun mental. Terdapat beberapa jenis pelecehan yaitu pelecehan verbal, pelecehan fisik, pelecehan seksual, dan pelecehan rasial. Pelecehan dapat membuat korbannya merasa stres, kehilangan kepercayaan diri atau harga diri, mengganggu kinerja, dan menderita gangguan mental.

Ada Lima Jenis Hoki - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Ada Lima Jenis Hoki - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Jenis yang pertama adalah panjang umur, tidak ada orang yang ingin pendek umur. Jenis yang kedua adalah sejahtera dan memiliki status yang tinggi dalam masyarakat, semua orang pasti ingin kaya dan terpandang. Memiliki semua kebutuhan hidup sehingga dapat melaksanakan semua kewajiban sebagai manusia. Jenis yang ketiga adalah kesehatan fisik dan kesehatan jiwa. Sakit apapun pasti tidak enak, apalagi sakit jiwa. Jenis yang keempat adalah dapat sering-sering berbuat kebajikan. Dengan banyak berbuat baik, hari depan pasti lebih cemerlang. Tidak hanya menikmati berbuahnya kamma baik, tetapi juga menanam bibit kebaikan terus-menerus. Jenis yang kelima adalah tahu saat kematian, sehingga bisa siap-siap dengan pesan-pesan, bikin surat waris, dan mandi dulu yang bersih!

SUDAHKAH TULUS? - Dharma Kumara Widya

SUDAHKAH TULUS? - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Pada awal tahun tujuh puluhan Bhante Girirakkhito pergi ke Lampung yang merupakan penghasil singkong utama. Saat itu jalan Trans Sumatra belum dibangun, perhubungan masih belum lancar. Berkendaraan jip milik umat, Bhante Giri berkeliling mengunjungi umat Buddha. Di daerah Metro ada jalan becek yang tidak dapat dilewati kendaraan. Bhante Giri tidak diperkenankan umat berjalan kaki melalui daerah becek itu. Mereka menguruk dan menimbun jalan becek itu dengan singkong sedemikian rupa sehingga kaki Bhante Giri tidak terkena becek saat melewati tempat itu. Mereka sangat bergembira kedatangan Bhante Giri dengan senyumnya yang khas. Demikianlah suatu bentuk penghormatan yang tulus dari umat kepada bhikkhu yang sangat mereka cintai.

Menjelang kematian yang mulia - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Menjelang kematian yang mulia - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Orang yang mulia akan mati dengan cara yang mulia juga. Menurut ajaran Buddha, menjelang ajal akan muncul yang disebut cuti citta, yaitu gambaran pikiran yang terakhir. Apabila gambaran pikiran terakhir yang muncul adalah hal-hal yang baik, bagus, cemerlang, dan indah, seperti kereta kencana, kapal pesiar mewah, kapal terbang dan lain sebagainya, maka kelahiran berikut pasti ke alam yang baik juga, yang lebih luhur. Sebelum munculnya cuti citta, muncul dulu gambaran gambaran pikiran sebelumnya, yang merupakan rekaman batin sejak lahir sampai mau mati. Kira-kira seperti tayangan slide powerpoint pada wide screen. Tentu yang muncul adalah peristiwa peristiwa yang berkesan, yang melibatkan diri secara mendalam, melibatkan batin secara keseluruhan, baik pikiran maupun emosi.

JAMAN NAGABONAR …. ITU DULU - Dharma Kumara Widya

JAMAN NAGABONAR …. ITU DULU - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Film Nagabonar tentu sudah banyak ditonton orang. Film itu mengisahkan Nagabonar yang menjadi tentara melawan Belanda di masa revolusi. Oleh teman-temannya Nagabonar diangkat menjadi jenderal. Ia lalu memberi ‘pangkat kilat’ kepada teman-temannya. Lukman diberikan pangkat mayor, Murad yang tukang kopi mendapat pangkat kolonel, dan Barjo bekas guru yang dipecat karena sering membolos diberi pangkat letnan kolonel. Sementara Bujang, asisten Naga Bonar, diberi pangkat kopral.

PETRUK DADI RATU, TANPA MPPI…… - Dharma Kumara Widya

PETRUK DADI RATU, TANPA MPPI…… - Dharma Kumara Widya

Buddhisme
Manajemen
Edukasi

Kisah Petruk Dadi Ratu (Petruk Menjadi Raja) merupakan cerita wayang carangan yang tidak ada dalam kisah klasik Mahabarata. Alkisah suatu kali terjadi pertempuran sengit antara Bambang Priambodo dan Dewi Mustokoweni memperebutkan pusaka Jimat Kalimusada. Ketika Bambang Priambodo dapat merebut pusaka sakti itu, pusaka itu diserahkannya kepada Petruk, seorang punakawan Pandawa Lima untuk disimpan dan jangan sampai direbut pihak lain. Dengan pusaka itu yang kemudian diamalkan dengan bantuan Batara Guru dan Batara Narada agar Petruk mampu menyimpan pusaka itu, Petruk menjadi seorang sakti mandraguna, gagah perkasa dan tanpa tanding. Dengan kesaktiannya itu jadilah Petruk seorang yang sombong, mengangkat dirinya menjadi raja dan menaklukkan negara-negara di sekitarnya.

Uang dan berdana - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Uang dan berdana - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Berdana itu perlu, dan paling mudah adalah berdana dengan uang; akan tetapi dana berupa uang itu paling gampang untuk digelapkan atau diselewengkan. Ada orang kikir tidak mau berdana, karena uang yang ada disimpanannya dirasakan masih kurang. Rasanya sampai matipun ia tidak akan berdana, karena keserakahan dan kemelekatannya kepada uang sangat sukar untuk dihapus. Lalu kapan ia mau mulai berdana ? Ada orang kikir yang mulai berdana sedikit sedikit dengan terpaksa, karena takut jadi orang miskin dalam kelahiran yang akan datang, itu sudah lumayan, tetapi masih tidak cukup. Banyak orang yang hidupnya cukupan saja, bukan orang kaya, tetapi suka berdana, karena sedang berlatih agar tidak melekat kepada uang. Mengapa bisa begitu ? Yang paling penting adalah pengertian bahwa uang itu bukan tujuan hidup, namun sebagai alat penukar belaka. Uang itu datang dan pergi tiada henti.

TENTANG SEBUTAN - Dharma Kumara Widya

TENTANG SEBUTAN - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Ada seorang teman bertanya, masih ada ya yang tetap pakai YM? Maksud teman itu YM adalah sebutan Yang Mulia untuk para bhikkhu yang dilihatnya di medsos. Sebetulnya pemakaian sebutan YM itu merupakan ungkapan hormat umat kepada bhikkhu tetapi sayangnya secara kebahasaan kurang tepat. Kata Yang Mulia merupakan terjemahan dari His/Her Highness, suatu sebutan untuk para raja/ratu atau para bangsawan ataupun pejabat tinggi suatu negara. Di Indonesia kata Yang Mulia tidak lazim dipergunakan sehari-hari, tetapi masih dipakai dalam ruang pengadilan sebagai panggilan untuk para hakim. Presiden pun tidak disebut Yang Mulia, di Amerika presiden dipanggil dengan Mr. President. Bisa juga merupakan terjemahan dari kata His Holiness sebagai sebutan gelar jabatan untuk pemimpin tinggi keagamaan seperti Sri Paus atau Dalai Lama.

Tiket ke surga - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Tiket ke surga - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Tiket jenis pertama adalah dengan saddha. Siapa yang memiliki keyakinan yang sangat kuat terhadap Sang Tiratana bisa terlahir di alam surga. Tiket jenis kedua adalah dengan melaksanakan sila. Ada 5 sila, ada 8 sila, ada 10 sila dan ada 227 sila. Semakin banyak silanya tentu semakin baik dan semakin tinggi alam surga yang bisa dicapai. Tiket jenis ketiga adalah dengan banyak berdana. Dana apa saja boleh asal dilakukan dengan tulus. Ada yang berdana uang, bunga, makanan, tanah, rumah, mobil, organ tubuh, bahkan jiwa raga sendiri !

Tidak putus asa - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Tidak putus asa - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Karma buruk yang berbuah terus menerus membuat nasib seseorang selalu gelap, susah, miskin dan sakit-sakitan; namun itu bukan alasan untuk menyalahkan siapapun, karena itu adalah ulah perbuatan yang bersangkutan di masa lalu (karma).Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Kesabaran untuk menerima segala hal yang merugikan itu sangat diperlukan agar bisa tetap tabah dan bersemangat untuk hidup terus dengan cara yang benar. Banyak orang beranggapan bahwa kalau sedang susah atau sedang lapar sah-sah saja mengambil hak milik orang lain, itu adalah pandangan yang keliru.

Sujud kepada orang tua - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sujud kepada orang tua - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial
Parenting

Sesudah upacara perkawinan usai, seringkali diikuti dengan acara bersujud kepada orang tua. Anak yang baru saja resmi menikah menurut tata cara agama memberi hormat kepada ayah dan ibunya, menyampaikan ucapan terima kasih karena telah dibesarkan menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan mandiri. Ada anak yang mengucapkan kata katanya dengan berlinang air mata, terisak menahan tangis, ada juga yang ringan ringan saja berucap sambil tersenyum ria. Untuk mempelai wanita yang mengeluarkan air mata pasti akan merusak penampilan, karena banyak bahan kosmetik yang luntur terbawa air mata. Bersujud atau berlutut kepada ayah ibu atau mertua adalah hal yang pantas dilakukan oleh anak-anak, meskipun ada juga yang tidak mau melakukannya. Ini hanya sebuah ritual saja, yang ditonton oleh orang banyak. Yang penting adalah praktek selanjutnya untuk melaksanakan kewajiban anak atau menantu kepada orang tua atau mertua.

Sila atau Moral yang baik - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sila atau Moral yang baik - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Didalam Visudhi Magga, Sila diterjemahkan sebagai virtue atau kebajikan. Artinya disatu sisi tidak berbuat kejahatan, disisi yang lain banyak berbuat baik. Bagi umat awam ada 5 sila dan 8 sila, ada 8 sila untuk anagarika atau anagarini, ada 10 sila untuk samanera, ada 227 sila untuk bhikkhu (dan 311 sila untuk para bhikkhuni). Setelah umat Buddha menyatakan berlindung kepada Buddha, Dhamma dan Sanggha, maka sebagai konsekuensi logisnya adalah melaksanakan Ajaran Buddha dalam hidup sehari-hari : tidak berbuat kejahatan, banyak berbuat kebaikan dan membersihkan batin (hati dan pikiran). Agar lebih mudah melaksanakan 5 sila, umat harus mengembangkan (metta) kasih sayang, khanti (sabar), santutthi (puas dengan pasangan sendiri), sacca (kejujuran/kebenaran) dan sati sampajannya (kewaspadaan).

Semangat yang terus menyala - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Semangat yang terus menyala - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial

Tulus mengabdi tiada henti, sebuah motto yang menyatakan bahwa ketulusan dalam pengabdian harus terus menyala, sampai pada nafas yang penghabisan. Badan boleh menjadi tua, semangat harus tetap muda. Kegagalan seringkali dituduh menjadi sebab dari padamnya semangat yang sedang menyala. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, begitu kata para motivator. Mati satu tumbuh seribu. Hidup ini tidak lama, mungkin tidak lebih dari 100 tahun; namun hidup ini sangat berarti. Banyak orang sudah kehilangan semangat setelah mencapai usia tertentu, sedangkan usia sebenarnya tidak ada hubungan dengan semangat. Ada juga yang yang patah semangat lalu terus bunuh diri. Yang penting adalah usaha agar semangat terus menyala, dan harus diarahkan kepada hal-hal yang berguna bagi diri sendiri dan bagi orang banyak.

Pembuka jalan ke surga - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Pembuka jalan ke surga - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Kalau seorang ibu memiliki putera yang kemudian menjadi seorang bhikkhu yang baik, dan akhirnya mencapai tingkat tingkat kesucian, maka ia memiliki kemungkinan besar akan terlahir di alam surga. Hal ini dapat kita baca di dalam Kitab Suci Tipitaka, misalnya kisah peti yang menjadi dewi setelah upacara pattidana, karena beliau dalam 3 kelahiran yang lalu telah menjadi ibu dari seorang putera yang kelak kemudian menjadi bhante YA Sariputta. Kiranya hal ini boleh dijadikan pertimbangan untuk setiap ibu yang akan mengijinkan puteranya untuk menjadi seorang bhikkhu. Memang tidak semua orang ingin menjalani hidup kebhikkhuan, namun kalau ada, maka niat yang luhur itu seharusnya tidak terhalang oleh sikap egois seorang ibu (yang ingin agar si anak terus berbakti kepadanya).

Nasehat kepada Suku Kalama - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Nasehat kepada Suku Kalama - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Dahulu Suku Kalama menyampaikan kepada Buddha sbb :" Banyak pertapa dan rohaniwan/guru datang berkunjung ke Kesaputta.Mereka membabarkan ajaran mereka, tetapi mereka juga merendahkan ajaran yang lain. Hal ini membingungkan kami dan membuat kami ragu-ragu, siapa yang berkata yang tentang kebenaran dan siapa yang berkata tentang ketidakbenaran". Buddha menjawab :"Supaya tidak bingung maka janganlah percaya kepada :

Menjadi Silent mentor - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Menjadi Silent mentor - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial

Banyak orang merasa kurang banyak berbuat baik ketika masih hidup, maka menjadi silent mentor adalah kesempatan tambahan untuk berbuat baik. Menyerahkan tubuh kita setelah meninggalkan dunia kepada fakultas kedokteran yang mendidik para spesialis bedah (bedah syaraf, bedah mulut, bedah telinga, bedah umum, bedah jantung, bedah paru-paru, bedah saluran kencing, bedah ginekologi, bedah tulang dan lain-lain) adalah sangat penting.

Memupus kebencian mengembangkan kasih - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Memupus kebencian mengembangkan kasih - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Katanya permusuhan antara orang Israel dan Palestina tidak mungkin dipadamkan, demikianlah telah "tertulis". Thic Nhat Nanh, seorang biksu Vietnam yang berdomisili di Paris mencoba "membantah" pernyataan diatas, demikian tutur Ramani Camellia Darmawan kepada saya. Selanjutnya beliau bercerita bahwa biksu Vietnam itu lalu berusaha mempertemukan 10 orang Israel dan 10 orang Palestina dalam suatu ruangan yang khusus disiapkan untuk keperluan itu. Pada pertemuan pertama, kedua kelompok manusia yang "bermusuhan" itu tidak mau saling melihat, kalau toh terpaksa melihat, matanya penuh dengan kemarahan dan kebencian. Juga tidak mau salaman, apalagi tempel pipi !

Mata pencaharian yang benar - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Mata pencaharian yang benar - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ada mantan perwira dari Rusia melihat dalam gudang militer bekas USSR penuh dengan senjata dari berbagai jenis, kalau dijual pasti menghasilkan banyak uang. Setelah mencari pembeli dan tahu bagaimana mengeluarkan senjata tersebut dari gudang senjata jadilah ia pedagang senjata yang handal, lalu sudah tentu ia menjadi sangat kaya. Ia menjual senjata ke berbagai belahan dunia yang sedang berada dalam kemelut, mulai dari negara-negara bekas USSR ,Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, Asia Selatan sampai Asia Tengara. Namun setelah melihat bagaimana senjata yang dijualnya ternyata dipakai untuk membunuh banyak orang yang tidak berdosa, kaum wanita, anak-anak, dan orang tua, akhirnya ia bunuh diri dengan penuh penyesalan.

Lahir di alam peta karena lobha - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Lahir di alam peta karena lobha - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ingin yang banyak. Ingin yang paling bagus. Ingin yang paling mahal. Ingin yang paling indah.

Kewajiban anak/menantu - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kewajiban anak/menantu - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Menurut Sigalovada Sutta, anak dan menantu memiliki kewajiban terhadap orang tua atau mertua. Ada lima macam, semuanya sangatlah sulit untuk dilaksanakan.

Kelompok enam, chabbaggi - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kelompok enam, chabbaggi - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ketika Sang Buddha masih hidup, di Savathi ada enam sahabat, tiga pasang kembaran (Panduka & Lohitaka, Mettiya & Bhumajaka, Assaji & Punabbasuka), yang menganggap mencari nafkah adalah pekerjaan yang menyusahkan dan lebih suka hidup nyaman sebagai bhikkhu. Mereka lalu memohon YA Sariputta dan YA Moggalana sebagai penahbis mereka menjadi bhikkhu. Setelah lima tahun menjadi bhikkhu, mereka lalu berpisah menjadi tiga kelompok dan menetap di daerah yang makmur, agar kehidupan mereka sejahtera.

Ingin jadi kaya ? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Ingin jadi kaya ? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Kalau ada orang yang sangat miskin ingin jadi kaya, rasanya sangat sulit. Kalau orang yang sudah kaya lalu ingin lebih kaya lagi mungkin lebih mudah ! Bagaimana caranya ? Jawabnya sangat sederhana, yaitu banyak berdana. Jawaban di atas sepertinya tidak masuk akal, bagaimana kok orang miskin dianjurkan untuk berdana ??? Berdana dengan apa ? Kepada siapa? Bagaimana bisa ? Kalau tidak mau berdana, tidak ada karma baik akibat berdana yang akan berbuah. Buah Karma dari berdana materi adalah kesejahteraan atau kekayaan.

Halaman kosong - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Halaman kosong - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Hari lahir adalah cover depan, hari mati adalah cover belakang. Yang ditengah tengah adalah hari hari dimana kita hidup sebagai manusia. Apa yang kita lakukan akan selalu tercatat dalam buku karma kita masing-masing (di alam bawah sadar). Setiap perbuatan baik akan berakibat baik (membahagiakan), setiap perbuatan buruk akan berakibat buruk (menderita). Kita bisa berbuat dengan pikiran, berbuat dengan mulut (berbicara) atau berbuat dengan fisik. Semuanya akan berakibat.

8 jenis ketidakberuntungan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

8 jenis ketidakberuntungan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Pertama adalah terlahir di alam neraka. Ada 8 alam neraka besar yang terbagi lagi menjadi 136 alam neraka kecil. Penghuni alam neraka hanya menerima berbuahnya karma buruk, tidak menerima berbuahnya karma baik. Hidup sangat menderita, tidak ada kebahagiaan sama sekali. Tidak ada kesempatan belajar Buddha Dhamma, tidak ada kesempatan untuk berbuat baik.

Cara hidup yang benar - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Cara hidup yang benar - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Tidak (berhenti) melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri atau merugikan orang lain memang sangat sulit untuk dilaksanakan. Disebut kejahatan, misalnya membunuh, mencuri, merampok, menipu, mengucapkan kata-kata yang keliru, mabuk-mabukan, berzinah, dll. Rajin berbuat jahat akan berakibat terlahir di alam alam menderita. Buddha tidak pernah melarang siswaNya untuk melakukan ini atau itu, karena memang manusia tidak mau dilarang-larang, namun Beliau memberitahu dengan sangat jelas akibat dari setiap perbuatan yang dilakukan. Buddha mengajarkan agar siswaNya melatih diri dengan sungguh-sungguh untuk tidak melanggar sila, pelanggaran sila adalah hal yang biasa, yang penting harus segera disadari dan tidak diulangi lagi.

Brahma yang maha kejam dan maha tidak kuasa - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Brahma yang maha kejam dan maha tidak kuasa - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ketika Pangeran Sidharta terombang ambing dalam keraguan untuk meninggalkan istana berikut segala kemewahan di dalamnya, muncullah pikiran sebagai berikut : Apabila Brahma itu maha pengasih dan maha penyayang, dan Dia mau menolong manusia yang sedang menderita, itu berarti Ia maha tidak kuasa, karena Ia tidak mampu menolong semua manusia yang hidup dalam penderitaan. Atau apabila Brahma itu maha kuasa dan maha kuat, dan Ia punya kemampuan untuk menolong semua manusia, itu berarti Ia maha kejam, oleh karena Ia tidak mau berbuat sesuatu yang membuat semua manusia terbebas dari penderitaan.

Berterima kasih dan revolusi - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Berterima kasih dan revolusi - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Setelah mencapai Pencerahan Agung, Buddha Gotama menatap tanpa berkedip selama 7 hari 7 malam ke arah pohon Bodhi yang telah memberi keteduhan dan tempat untuk bermeditasi kepada Beliau sebagai ungkapan rasa terima kasih yang sangat dalam. Perbuatan ini perlu diteladani, yaitu berterima kasih kepada apa saja yang berjasa kepada kita. Manusia terlalu angkuh untuk berterima kasih kepada bumi ini, kepada alam ini, kepada sumber daya alam ini. Oleh karena keserakahan yang sangat luar biasa, manusia yang merasa menguasai kemajuan teknologi telah membuat bumi ini lebih cepat rusak dan aus. Padahal untuk menghirup udara tidak perlu bayar, dan untuk kebutuhan yang lain harus bayar kepada penguasa atau kepada pedagang, bukan kepada bumi!

Antara kesucian dan kesaktian - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Antara kesucian dan kesaktian - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Banyak orang sakti tetapi tidak suci, contohnya adalah Devadatta. Ibarat pisau yang sangat tajam tetapi tidak ada gagangnya, pasti akan melukai siapa saja.(Analogi yang lain adalah orang pandai dan pintar yang tidak memiliki moral.) Pintu masuk ke alam neraka masih terbuka lebar untuk orang sakti, juga pintu ke alam menderita yang lainnya. Setiap siswa Buddha akan tamat belajar kalau ia telah mencapai tingkat arahat. Kalau sudah berhasil mencapai tingkat sotapana, suatu saat pasti akan menjadi arahat. Sotapana, sakadagami, anagami dan arahat adalah tingkat kesucian, bukan kesaktian.

Alam neraka - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Alam neraka - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Penghuni alam neraka sangat menderita, karena mereka hanya menerima berbuahnya karma buruk, umumnya akibat melanggar 5 sila (membunuh, mengambil yang tidak diberikan, berzinah, berbohong dan mabuk-mabukan) dan perbuatan jahat lainnya. Terbagi menjadi 8 neraka besar dan 136 neraka yang lebih kecil. Semua alam neraka penuh dengan siksaan yang tidak tertahankan. Ada yang tubuhnya dipotong-potong, ada yang dibakar, ada yang direbus, ada yang dipanggang, ada yang dilempari batu yang menyala, ada yang tubuhnya dimasuki api dan menyala di dalam tubuh, ada yang disembur dengan api, ada yang diikat pada tiang yang menyala diatas lantai yang menyala, ada yang dipantek dengan pasak yang besar dan lain sebagainya.

Akibat membunuh - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Akibat membunuh - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Suatu saat Sang Bodhisatta terlahir sebagai anak raja, dan kemudian menjadi raja menggantikan ayahnya yang meninggal dunia. Sesuai dengan hukum yang berlaku saat itu, maka ia menghukum mati seorang penjahat, yaitu seorang pencuri yang menyelinap masuk ke dalam istananya untuk mencuri. Akibat dari menghukum mati si pencuri itu, Beliau kemudian terlahir di alam neraka selama 80.000 tahun. Sedangkan ia hanya menjadi raja untuk 30 tahun saja !

What money can buy ? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

What money can buy ? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sosial
Buddhisme

a bed but not sleep, books but not knowledge, food but not appetite, finery but not beauty, a house but not a home, medicine but not health, luxuries but not comfort , pleasures but not happiness, religion but not enlightenment

Uang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Uang - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Kalau tidak punya uang ya susah, karena tidak bisa membeli segala kebutuhan hidup, sehingga banyak orang sangat mendewa-dewakan uang. Kalau punya uang cukup banyak disebut orang kaya. Kalau sudah punya uang banyak sekali disebut konglomerat kalau punya uang hanya sedikit disebut orang miskin. kalau tidak punya uang sama sekali disebut orang melarat. Karena tidak pernah puas, berapa banyak uangpun masih kurang. Untuk orang yang boros uang itu kakinya banyak. Untuk orang yang hemat, uang sedikit juga sudah cukup.

Sedikit keinginan dan kebutuhan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sedikit keinginan dan kebutuhan - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Orang yang hanya memiliki sedikit keinginan adalah orang yang paling bahagia. Orang yang hanya memiliki sedikit kebutuhan adalah orang yang paling kaya. Keinginan manusia tidak pernah ada habisnya, semakin banyak menerima rangsangan indria, semakin banyak yang ia inginkan. Meskipun sudah banyak sekali keinginan yang terpenuhi, selalu ada 1001 keinginan baru yang muncul. Keinginan yang tidak tercapai membuat seseorang menjadi frustrasi, demikianlah waktu berlalu meninggalkan penderitaan.

Pantang garam dan vegetarian - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Pantang garam dan vegetarian - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kesehatan
Buddhisme
Edukasi

Ada teman saya, seorang sarjana, suatu saat mengeluh kepada saya bahwa meskipun ia pantang garam dan hanya makan sayur sayuran, tensinya tidak juga mau turun. Saya hanya bilang jangan banyak pikiran, namun ia dengan tegas mengatakan bahwa pikiran apapun tidak mengganggu dirinya. Secara sederhana hipertensi disebabkan karena aktivitas yang berlebih dari syaraf simpatis, itu artinya karenanya banyak hormon adrenalin (nor-epinephrin) atau corticoid yang ditumpahkan kedalam aliran darah, sehingga menyebabkan keluaran darah dari jantung semakin meningkat dan menyempitkan diameter dari pembuluh darah tepi.

Mulai dengan nyontek, berlanjut dengan plagiat - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Mulai dengan nyontek, berlanjut dengan plagiat - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial
Edukasi

Kalau dalam ulangan hampir semua siswa nyontek, maka yang tidak nyontek akan merasa dirugikan, takut nilainya lebih buruk. Memang dengan nyontek dapat nilai lebih bagus, tetapi ada yang hilang, yaitu kejujuran. Kalau banyak calon sarjana, calon master, calon doktor dan calon profesor melakukan plagiat, maka yang tidak melakukannya juga merasa rugi. Tanpa sadar mereka juga kehilangan sesuatu yang sangat berharga, yaitu integritas keilmuan dan kehormatan diri yang paling dalam, tidak tahu malu.

Menari dengan musik  sendiri - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Menari dengan musik sendiri - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Edukasi
Buddhisme

Setiap orang punyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan tidak ada orang yang sama dengan orang lain, karena setiap orang mempunyai perjalanan hidup yang berbeda-beda. Apapun yang dilakukan, apapun yang digunakan, apapun yang dipilih, seharusnya disesuaikan dengan diri sendiri, tidak disesuaikan dengan pendapat orang lain. Hidup sesuai dengan pendapat orang lain itu ibarat menari dengan musik orang lain, bukan dengan musik sendiri, sudah pasti akan sangat sulit dan melelahkan ! Tidak semua orang mampu hidup dengan irama atau musiknya sendiri, karena begitu besarnya pengaruh orang lain terhadap dirinya. Ada juga yang selalu mengikuti mode yang berkembang dalam masyarakat, cocok tidak cocok semuanya ditiru tanpa kompromi, aneh atau tidak aneh masa bodo. Mungkin karena takut disisihkan apabila tidak mengikuti mode.

Kewajiban orang tua - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kewajiban orang tua - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Parenting
Buddhisme

Orang tua adalah guru yang pertama dan utama untuk tahun-tahun pertama kehidupan seorang manusia. Merawat bayi bukanlah pekerjaan yang mudah dan sederhana, tidak ada orang tua yang marah kalau tengah malam terbangun mendengar tangisan bayinya yang ngompol atau minta susu. Sayang anak itu kudu, tetapi tidak memanjakan anak secara berlebihan.

Kegiatan spiritual  - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kegiatan spiritual - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Kalau ingin aktif dalam kegiatan spiritual atau sosial seharusnya bebas dari tujuan keduniawian. Itu artinya tidak mencari ketenaran, tidak mencari pujian, tidak mencari keuntungan atau tidak mencari kedudukan. Banyak orang, setelah sukses dalam bisnis, lalu menjadi kaya secara materi, kenal dengan banyak para pejabat negara (sipil atau militer), juga ingin dikenal sebagai orang yang "baik", "suci" dan "bijaksana". Tidak jarang mereka lalu "membeli" posisi dalam yayasan keagamaan/sosial atau organisasi keagamaan/sosial, lewat cara yang paling mudah, yaitu menjadi dermawan atau penyandang dana terlebih dahulu. Bisa dibayangkan, setelah menjadi pemimpin, maka mereka akan menjadi pemimpin yayasan atau pemimpin organisasi yang efektif, efisien, sistematis, pragmatis, ekonomis, namun minus tenggang rasa, minus belas kasihan, minus toleransi dan minus kebijaksanaan.

Ho Ki te it, PUN SU te ji - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Ho Ki te it, PUN SU te ji - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Banyak orang yang sekolah sampai tinggi sekali, misalnya sampai meraih gelar PhD di luar negeri; akan tetapi nasibnya tidak banyak berubah. Sebaliknya ada orang yang sekolahnya biasa-biasanya, bahkan tidak tamat SD, tetapinya sukses di segala bidang, kekayaannya luar biasa, apa saja yang disentuh segera menghasilkan uang ! Bukan berarti bahwa sekolah itu tidak perlu, sekolah tetap perlu; akan tetapi perlu disadari bahwa timbunan karma baik di masa lalu yang berbuah di masa sekarang itu juga harus diperhitungkan. Kita tidak perlu iri hati terhadap orang lain yang sedang menerima warisan, termasuk warisan karma baiknya sendiri.

Enlightenment - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Enlightenment - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Edukasi

Paling mudah menerjemahkan enlightenment adalah dengan pencerahan atau penerangan. Enlightenment tidak terjadi setiap hari, tidak setiap orang mengalaminya dengan mudah. Mungkin yang masih dekat artinya adalah pengertian, pemahaman atau penembusan. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak sadar menjadi sadar, dari gelap menuju ke terang. Mula-mula seseorang mendengar tentang sesuatu dari orang lain, atau dari surat kabar, dari majalah, dari buku, dari media elektronik, dan karena penasaran ia bisa saja datang menyaksikan dengan mata kepala sendiri, namun setelah merasakan sendiri barulah ia sadar sepenuhnya, mengalami sepenuhnya atau menghayati sepenuhnya.

Dipaksa turun - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Dipaksa turun - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Edukasi
Sosial

Banyak pemimpin di dunia ini yang dipaksa turun dari kursi kekuasaannya, karena ia tidak mau turun ! Ada pemimpin yang mau turun dengan suka rela, contohnya adalah Raja Bimbisara yang menyerahkan tahta kerajaan kepada anaknya yang durhaka Ajathasatu dan Dr Sun Yat Sen, Bapak rakyat Tiongkok, yang turun dari kursi kepresidenannya agar Yuan Si Kai bisa jadi kaisar. Para pemimpin yang tidak mau turun dan dipaksa untuk turun tahta biasanya adalah pemimpin yang korup, yang haus kekuasaan, yang menumpuk harta untuk diri sendiri + keluarga + kroni-kroninya saja, tidak peduli kepada penderitaan rakyat.

D I Y ( Do It Yourself ) - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

D I Y ( Do It Yourself ) - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Kali ini DIY bukan Daerah Istimewa Yogyakarta, tetapi merupakan kepanjangan dari Do It Yourself. Artinya kalau bisa dilakukan sendiri, mengapa harus menyuruh orang lain melakukannya? Kalau tidak mau berbuat kejahatan, ya harus berusaha untuk menghapus akar kejahatan dalam batin, yang terdiri dari keserakahan, kebencian dan kebodohan atau (pandangan keliru), tentu boleh ditambah dengan iri hati, amarah, sombong, gengsi, dongkol, dendam, kesel, sebel dan seterusnya. Tidak ada "detergen" yang dapat menghapus kekotoran dari dalam batin, harus kita sendiri yang melakukannya, yaitu dengan melatih kesabaran, mencari pencerahan dan mencapai kebijaksanaan.

Berbakti kepada orang tua (ayah-ibu + mertua) itu kewajiban - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Berbakti kepada orang tua (ayah-ibu + mertua) itu kewajiban - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Edukasi
Sosial
Parenting
Buddhisme

Seorang ibu yang belum mencapai tingkat arahat sudah pasti memiliki banyak kekurangan, sudah pasti pernah melakukan banyak kesalahan, sudah pasti pernah mengecewakan anak-anaknya. Itu bukan alasan bagi anak-anaknya untuk tidak berbakti kepada ibunya sendiri. Begitupun si ayah, pasti ada kekurangannya. Memang ada anak yang tidak menyukai beberapa kebiasaan atau karakter yang buruk dari kedua orang tuanya, sehingga lalu bersikap acuh tak acuh atau masa bodoh. Sebenarnya anak tidak punya hak untuk bersikap kurang ajar kepada orang tuanya, anak hanya punya kewajiban untuk berbakti kepada orang tuanya. Balas budi saja belum dilakukan, bagaimana mau menuntut hak, itu namanya keterlaluan.

Antara Mertua dan Menantu - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Antara Mertua dan Menantu - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Ketika masih mahasiswa,sekitar tahun 1971,saya pernah berdebat soal di atas.Teman saya (pria) bikin pernyataan : kalau belum kawin kita harus bela ibu, karena pacar kan masih anak orang lain, sedangkan dengan ibu masih satu keluarga dan ada hubungan darah,tetapi sesudah kawin kita harus bela isteri, karena isteri kan satu keluarga, sedangkan ibu kan keluarga lain. Saya bilang kapan saja kita harus bela yang benar. Kalau ibu yang salah dan pacar kita benar, maka kita harus membela si pacar yang benar; demikian pula kalau ibu yang benar dan sang isteri keliru, kita harus bela ibu. Perdebatan berlangsung dengan seru selama kurang lebih 30 menit, karena tidak ada pihak ketiga,maka tidak ada penyelesaian,tidak ada yang menang atau kalah.Selesai debat kedua belah pihak pasang muka asam. Sampai hari ini saya masih tetap,hanya membela yang benar. Kalau ada seorang laki-laki berdiri di tengah tengah antara isteri dan ibu yang sedang bertengkar, pertama-tama ia harus mencari kejelasan mengenai duduk persoalannya, kemudian nyatakan sikap : yaitu membela yang benar. Dengan mudah ia akan keluar dari kemelut dengan tenang.

MORAL - Dharma Kumara Widya

MORAL - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Socrates memiliki istri bernama Xanthippe yang dikenal cerewet, gemar mengomel dan mengritik Socrates dengan keras. Suatu ketika sang istri sakit. Beberapa teman Socrates berkata kepada Socrates, ”Kini engkau beruntung karena tidak mendengar omelan dan kritikan dari istrimu.” Di luar dugaan Socrates menjawab, ”Sesungguhnya justru aku sedih tidak mendapat omelan dan kritikan, karena aku jadi kehilangan kesempatan untuk melatih kesabaran”. Socrates adalah seorang filusuf terkenal yang sangat berperan dalam perkembangan filsafat Barat terutama dalam soal moral dan etik. Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila. Nilai moral merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena memberikan arahan dan menjadi acuan bagi tindakan yang dilakukan, sehingga tercapai keharmonisan dan keadilan sosial. Dalam sejarah terdapat banyak orang besar dunia yang memberikan contoh moral luar biasa yang patut diteladani oleh semua manusia.

INSPIRASI - Dharma Kumara Widya

INSPIRASI - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Pada tahun 1956, Hoegeng diangkat menjadi Kepala Direktorat Reskrim Kantor Polisi Sumatera Utara. Pada saat rumah dinasnya siap untuk dihuni, Hugeng sangat terkejut karena rumah itu sudah penuh dengan barang-barang mewah. Mulai dari kulkas, piano, tape, hingga sofa mahal yang merupakan hadiah dari para pengusaha.

Amarah terpendam - Dr. R.Surya Widya, SpKJ.

Amarah terpendam - Dr. R.Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme

Amarah terpendam itu bukan asmara terpendam (judul lagu Ismail Marzuki). Ada dua teman saya, dua-duanya hebat, menjadi pemimpin ditempatnya masing-masing, tidak dikenal sebagai pemarah. Duaduanya terlihat sebagai orang yang sabar dan tidak banyak bicara.Yang juga hebat mereka mengoleksi ring di jantungnya masing-masing, ada yang 6 ring dan ada yang 10 ring !!! Tentu yang paling mudah adalah menyalahkan faktor keturunan

DHAMMADUTA, BHIKKHU, PANDITA - Dharma Kumara Widya

DHAMMADUTA, BHIKKHU, PANDITA - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Ketika telah terdapat enam puluh siswa Buddha yang merupakan bhikkhu Arahat (orang yang telah mencapai kesucian tertinggi), Buddha meminta mereka berkelana demi kesejahteraan dan kebahagiaan orang banyak untuk menyampaikan Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya dan indah pada akhirnya. Merekalah bhikkhu Dhammaduta pertama dalam sejarah agama Buddha. Demikian pula pada saat pemerintahan Raja Asoka, dikirim para bhikkhu ke berbagai negara sebagai Dhammaduta. Mereka merupakan bhikkhu-bhikkhu yang mempuyai pengetahuan dan moralitas, bijaksana, memahami Dhamma yang mulia, dan menaati penuh Vinaya.

YOU GET WHAT YOU DESERVE - Dharma Kumara Widya

YOU GET WHAT YOU DESERVE - Dharma Kumara Widya

Buddhisme

Cerita tentang petapa Sumedha sudah banyak diketahui. Ceritanya di jaman dahulu sekali hiduplah petapa Sumedha yang ketika tempatnya kedatangan Buddha Dipankara, ikut merapikan jalan yang akan dilalui Buddha. Ketika Buddha Dipankara mendekati tempat yang dirapikan oleh petapa Sumedha, ternyata masih ada bagian jalan yang belum selesai.

Menjaga Kesehatan dengan Meditasi: Pengalaman Komunitas Buddhis di STAB Nalanda

Menjaga Kesehatan dengan Meditasi: Pengalaman Komunitas Buddhis di STAB Nalanda

Kesehatan
Buddhisme
Edukasi

Sebuah penelitian yang dilakukan di STAB Nalanda menyoroti hubungan menarik antara kedisiplinan dalam meditasi, khususnya meditasi Ānāpānasati, dan kesehatan fisik. Dalam penelitian ini, mahasiswa Buddhis di STAB Nalanda yang disiplin dalam meditasi cenderung mengalami infeksi saluran napas akut (ISPA) lebih jarang. Temuan ini menunjukkan potensi besar dari praktik meditasi dalam menjaga kesehatan, menyoroti pentingnya tidak hanya menjaga kesehatan mental tetapi juga fisik melalui praktik meditasi. Meskipun perlu penelitian lebih lanjut, hasil ini memberikan wawasan baru tentang manfaat meditasi bagi kesejahteraan kita secara keseluruhan.

Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Minggu Buddha di Bali: Peran Kepemimpinan dan Motivasi Berprestasi

Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Minggu Buddha di Bali: Peran Kepemimpinan dan Motivasi Berprestasi

Buddhisme
Edukasi

Sebuah penelitian terbaru di Provinsi Bali menyoroti pentingnya kepemimpinan dan motivasi berprestasi dalam meningkatkan kinerja guru Sekolah Minggu Buddha (SMB). Penelitian ini menemukan bahwa kepemimpinan yang efektif dari kepala sekolah menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, sementara motivasi berprestasi guru meningkatkan semangat mereka dalam mengajar dan membimbing siswa. Lebih menarik lagi, keduanya bekerja secara sinergis untuk mencapai kinerja guru yang optimal. Temuan ini menegaskan perlunya upaya perbaikan dalam kepemimpinan sekolah dan motivasi guru untuk memastikan kualitas pendidikan keagamaan yang lebih baik di SMB Provinsi Bali.

Menariknya Hasil Penelitian tentang Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa di STAB Dharma Widya di Kota Tangerang

Menariknya Hasil Penelitian tentang Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa di STAB Dharma Widya di Kota Tangerang

Buddhisme
Edukasi

Penelitian di STAB Dharma Widya di Kota Tangerang menyoroti pengaruh minat dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dalam penelitian tersebut, 89 mahasiswa diuji dengan kuesioner, dan hasilnya menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara minat serta motivasi belajar dengan hasil belajar. Temuan ini menegaskan bahwa meningkatkan minat dan motivasi belajar bisa menjadi kunci untuk meningkatkan prestasi akademis mahasiswa, sehingga institusi pendidikan dapat merancang program-program yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar.

Cara Mendapatkan Kebahagiaan Sejati

Cara Mendapatkan Kebahagiaan Sejati

Buddhisme

Suatu ketika, Rizky bertanya kepada sahabanya Tio, “Tio, bagaimana kita dapat memiliki kebahagiaan sejati?” Tio kemudian menunjuk seorang pedagang di pinggir jalan yang dengan senang hati menjajakan barang dagangannya. Kemudian, Tio menjawab, “Kebahagiaan sejati adalah ketika kita dapat menerima kondisi kita saat ini apa adanya.” Dari pengalaman tersebut, Rizky belajar bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat diperoleh dari menerima apa adanya.

Remaja, Game Online, dan Pengaruh Sikap

Remaja, Game Online, dan Pengaruh Sikap

Buddhisme

Remaja seringkali lebih tertarik pada game online daripada berinteraksi sosial, mungkin karena sikap agresif dan antisosial yang mereka miliki. Penelitian di SMA Dharma Suci Jakarta Utara menemukan bahwa kedua sikap tersebut berkontribusi besar terhadap kecanduan game online. Ditemukan bahwa sikap agresif membuat remaja lebih mudah marah dan cenderung bertindak kasar, sementara sikap antisosial membuat mereka kurang tertarik untuk bersosialisasi. Kedua sikap ini, ketika dipadukan dengan akses mudah ke game online, dapat memperkuat kecanduan. Studi melibatkan 100 siswa dan menunjukkan bahwa sikap agresif dan antisosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecanduan game online. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengatasi kedua sikap ini agar remaja dapat mengontrol penggunaan game online mereka dengan lebih baik.

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah Minggu Buddha (SMB) Chong De di Sumatera Utara

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah Minggu Buddha (SMB) Chong De di Sumatera Utara

Buddhisme

Kecerdasan emosional dan kemandirian belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa di Sekolah Minggu Buddha (SMB) Chong De di Sumatera Utara. Penelitian melibatkan 179 siswa dan menemukan bahwa kedua faktor tersebut secara individual maupun bersama-sama berperan penting dalam meningkatkan hasil belajar. Temuan ini menegaskan pentingnya pengembangan aspek non-akademis dalam pendidikan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di masa depan.

Menemukan Kunci Sukses Belajar Matematika: Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar

Menemukan Kunci Sukses Belajar Matematika: Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar

Buddhisme

Abstrak: Penelitian ini menyoroti peran penting kecerdasan emosional dan motivasi belajar dalam hasil belajar matematika siswa SMP. Dilakukan di beberapa SMP di Sumatera, termasuk SMP Maitreyawira, temuan menunjukkan bahwa siswa dengan kecerdasan emosional yang tinggi dan motivasi belajar yang kuat cenderung memiliki hasil belajar matematika yang lebih baik. Lebih menarik lagi, kedua faktor ini saling memperkuat sehingga penting untuk mengembangkan keduanya. Hasil penelitian ini memberi kita wawasan baru bahwa keberhasilan dalam matematika tidak hanya ditentukan oleh kepintaran semata, tetapi juga oleh kemampuan mengelola emosi dan motivasi dalam belajar.

Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Minggu Buddha: Kunci Sukses Motivasi dan Disiplin

Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Minggu Buddha: Kunci Sukses Motivasi dan Disiplin

Buddhisme

Para guru Sekolah Minggu Buddha memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak-anak dan menjadikan pengalaman belajar mereka menyenangkan. Penelitian baru menunjukkan bahwa motivasi dan disiplin kerja guru sangat memengaruhi kinerja mereka. Guru yang memiliki motivasi tinggi untuk berprestasi dan disiplin kerja yang baik cenderung menunjukkan kinerja yang lebih baik. Lebih lanjut, hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi motivasi dan disiplin kerja merupakan kunci untuk meningkatkan kinerja guru secara signifikan, yang pada gilirannya meningkatkan pengalaman belajar anak-anak di Sekolah Minggu Buddha.

Jangan Mencari-cari Kesalahan - Dr. Dharma K. Widya

Jangan Mencari-cari Kesalahan - Dr. Dharma K. Widya

Buddhisme

Abraham Lincoln (presiden ke-16 Amerika Serikat yang menjabat tahun 1861-1865) selalu tampak salah di mata istrinya. Kata istrinya, Lincoln adalah makhluk yang menyebalkan dan banyak kekurangan, berkepala besar, berkaki kecil, berhidung bengkok, berpenampilan buruk, gaya jalannya seperti orang Indian, berwajah pucat seperti penderita tbc dan lain-lain. Istrinya selalu dapat saja mencari-cari kesalahan Lincoln.

Kaca dan Gagang

Kaca dan Gagang

Buddhisme

Kita harus mengakui kenyataan bahwa semua prestasi, sukses, dan lain sebagainya dapat dicapai juga berkat adanya bantuan makhluk lain. Ajaran tentang kesaling-terkaitan (paṭiccasamuppāda) menyadarkan diri untuk bersikap rendah hati dan sigap untuk berbagi.

Sepuluh Tanya-Jawab Umum tentang Pattidāna

Sepuluh Tanya-Jawab Umum tentang Pattidāna

Buddhisme

1. Apa arti pattidāna? (a) Secara harfiah dan tata bahasa: dāna yang berupa kebajikan (patti); (b) secara umum: pelimpahan kebajikan 2. Apa beda antara dāna dan pattidāna? Dāna diberikan langsung kepada orang kedua, misalnya bhikkhu, sehingga merupakan kebajikan (patti) dan pattidāna adalah dāna berupa kebajikan tersebut yang dilimpahkan atau diberikan kepada pihak ketiga, terutama petā. 3. Perbuatan-perbuatan apa saja yang dapat dijadikan pattidāna? Setiap perbuatan baik atau kebajikan dapat dijadikan pattidāna: segala jenis dāna (barang, uang, senyum, pertolongan dll yang diberikan kepada orang lain, apalagi kepada orang suci atau luhur), hasil praktik sīla dan bhāvana.

PERAYAAN KATHINA, SEBUAH FESTIVAL by. Dr Dharma K Widya

PERAYAAN KATHINA, SEBUAH FESTIVAL by. Dr Dharma K Widya

Buddhisme

Kathina merupakan sebuah kata yang sangat dikenal oleh umat Buddha sebagai salah satu hari raya agama Buddha. Kata Kathina dapat berarti solid, keras, bermakna pula sebagai kerangka kayu yang digunakan dalam pengukuran pembuatan jubah bhikkhu. Kathina menandai selesainya masa vassa bagi para bhikkhu yang diikuti dengan acara persembahan jubah (dan kebutuhan bhikku lainnya) dari umat kepada Sangha dalam perayaan Kathina. Di vihara yang terdapat lima bhikkhu atau lebih bervassa di tempat itu, dapat dilakukan upacara persembahan jubah Kathina. Umat mempersembahkan Kathinadusang (kain untuk jubah), yang kemudian dipotong dan dijahit selanjutnya diwarnai. Pembuatan jubah itu harus selesai dalam satu hari untuk kemudian jubah itu yang disebut sebagai Jubah Kathina dipersembahkan kepada salah seorang bhikkhu yang paling membutuhkan. Upacara ini merupakan kegiatan Sangha yang tidak melibatkan umat Buddha perumahtangga.

Ajaran Buddha dan Relevansinya dengan Dunia Modern

Ajaran Buddha dan Relevansinya dengan Dunia Modern

Buddhisme

Dunia modern ditandai perkembangan teknologi yang berubah sedemikian cepatnya ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, kehidupan manusia menjadi semakin mudah. Manusia tanpa sadar berupaya untuk terus menuruti nafsu keinginan yang tiada batasnya.   Di sisi lain, permasalahan hidup pun menjadi semakin kompleks. Baik dari tingginya tingkat stres, gangguan kesehatan mental, hingga renggangnya hubungan antar-manusia dan hubungan sosial. Agama berperan sangat penting; sebagai solusi menghadapi kehidupan yang bersifat tidak kekal dan mengalami perubahan silih berganti. Bagaimana dengan ajaran Buddha? Dapatkah ajaran Buddha memberikan solusi dan memiliki relevansi untuk menghadapi kehidupan dunia modern tersebut?

Apakah Agama Buddha Toleran dengan Tradisi?

Apakah Agama Buddha Toleran dengan Tradisi?

Buddhisme

Dalam beberapa kesempatan saya sering mendengar dan mendapat pertanyaan: apakah agama Buddha toleran dengan tradisi? Atau justru sebaliknya, apakah agama Buddha memiliki tradisi yang tidak bisa diganggu-gugat? Terlebih menyambut Imlek, kelenteng ramai dikunjungi. Asap dupa membumbung hingga ke langit, makan malam bersama keluarga hingga berbaju merah pada saat Imlek. Apakah itu semua adalah tradisi agama Buddha? Apakah itu tidak berlaku bagi pemeluk agama lainnya? Atau itu bukan tradisi asli Agama Buddha?

Agama Buddha Tidak Mengakui Nihilisme

Agama Buddha Tidak Mengakui Nihilisme

Buddhisme

Waktu sekolah dulu saya pernah ikut retret dengan tema "Siapakah Aku?"   Dalam perjalanan mengenal Dhamma, saya kemudian semakin mengenal Sang Aku.   Bhikkhu Sri Paññavaro Mahāthera pernah memberikan ilustrasi: ketika seseorang sedang dalam bepergian melalui jalan yang kering, kemudian, di kejauhan ada yang berteriak "Itu ada air!". Kemudian, kita yang telah tahu bahwa itu fatamorgana, akan menjawab "Tidak ada Air." Lalu, orang tersebut menyimpulkan dan berkata kepada semua orang yang ada di kendaraan, "Orang ini menyangkal tidak ada air padahal jelas-jelas terlihat oleh mata semua yang hadir bahwa itu ada air."

logo